Page 16 - ipa
P. 16
1. Gerak Hewan di Air
Contoh hewan jenis air adalah ikan. Ikan hidup di air di mana air memiliki massa jenis lebih
besar daripada massa jenis (berat badan ikan) ikan sehingga ikan memiliki gaya angkat yang lebih
tinggi pada saat berada di dalam air. Selain itu, ikan juga memiliki sirip yang membuatnya dapat
berenang di dalam air. Sirip ikan terdiri atas sepasang sirip yang berada di kanan maupun di kiri dan
sirip ekornya. Sirip-sirip tersebut bermanfaat bagi ikan agar bisa bergerak ke depan dengan mudah.
Ada pula sirip tengah, yaitu sirip yang terletak di atas tubuh ikan. Ikan yang hanya menggunakan
sirip tengah dan sirip pasangan biasanya tidak dapat berenang secepat ikan yang memanfaatkan
sirip pasangan dan sirip ekornya. Contoh ikan jenis ini yaitu ikan yang hidup di terumbu karang (ikan
yang tidak dapat bergerak cepat).
Tengkorak Tulang belakang
Sirip punggung
Rongga mata
Rongga insang Tulang Sirip belakang
rusuk
Sirip dada Sirip perut Sirip ekor
Gambar 1.11 Bagian-bagian tulang pada ikan
Sumber: duniakumu.com
Beberapa ikan yang habitatnya di air tawar maupun di air laut memiliki bentuk tubuh yang unik,
sebagian besar berwujud mirip torpedo atau streamline. Bentuk ikan yang mirip torpedo (streamline)
memudahkan ikan dalam berbelok ke kanan dan ke kiri lebih cepat dan praktis saat berada di
air tanpa mengalami hambatan atau gesekan dengan air. Pada saat ikan bergerak di dalam air,
terdapat gelembung-gelembung udara yang naik ke permukaan air. Tujuannya yaitu memudahkan
ikan mengatur saat ingin naik ke permukaan air atau saat menyelam ke dasar sungai atau laut.
Bentuk rangka tulang ikan dan otot-otot ikan yang praktis dan efisien sangat berguna saat ikan ingin
bergerak ke depan dengan lincah.
2. Gerak Hewan di Udara
Cara bergerak hewan yang ada di udara berbeda dengan hewan di dalam air. Hewan udara
contohnya burung, dapat terbang bebas di udara karena memiliki sayap dan rangka tulang yang
mendukung. Burung-burung dapat terbang karena bentuk tubuhnya memiliki gaya angkat yang lebih
besar, sehingga dapat melepaskan dari dari pengaruh gaya gravitasi bumi. Bentuk sayap burung
memiliki susunan rangka yang kuat namun ringan. Selain itu burung juga diperkuat oleh tulang
dada dan otot-otot yang solid dan kekar saat menahan terpaan angin kencang pada waktu terbang.
Konstruksi tulang sayap yang kuat dan ringan memberikan gaya angkat cukup besar bagi burung saat
akan terbang. Bentuk sayap burung seperti airfoil. Bentuk ini menyebabkan udara yang mengalir di
bawah sayap burung mengalir lebih lambat daripada udara yang mengalir di atas sayap burung. Pada
waktu burung akan terbang yaitu dengan mengepakkan sayapnya, udara akan mengalir ke bagian
bawah yang menghasilkan gaya angkat sehingga burung dapat terangkat ke udara atau terbang.
Tengkorak
Rongga mata Tl. sayap
Sayap
Rahang Ulna
Radius
Tl. leher
Humerus
Tl. rusuk
Tulang
panggul
Tl. dada
Tl. kering
Tl. paha
Tl. telapak kaki
Tl. jari kaki
Gambar 1.12 Bagian-bagian tulang pada burung
Sumber: dosenbiologi.com
16 Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII SMP/MTs Semester 1 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi)