Page 14 - ipa
P. 14
d. Patah tulang (fraktura)
Ada beberapa jenis patah tulang sebagai berikut.
1) Patah tulang terbuka, tulang yang patah mencuat keluar sehingga merobek kulit.
2) Patah tulang tertutup, tulang yang patah tidak melukai kulit.
Patah tulang lebih banyak disebabkan oleh kecelakaan yang dialami penderita.
e. Terkilir
Seseorang dikatakan terkilir karena ligamen yang membungkus persendian tertarik ketika
melakukan gerakan yang tiba-tiba atau tidak biasa dilakukan. Pada kasus dislokasi, ligamen
sobek sehingga sendi bergeser. Dislokasi disebut juga urai sendi.
f. Kelainan bentuk tulang belakang
Posisi duduk yang salah dapat menyebabkan gangguan pada tulang. Jika posisi duduk
dengan punggung membungkuk maka tulang belakang akan melengkung ke kiri, ke kanan, ke
depan, atau ke belakang. Melengkungnya tulang belakang disebabkan oleh posisi dan kebiasaan
duduk. Berikut jenis-jenis kelainan tulang punggung.
1) Skoliosis, yaitu tulang punggung yang terlalu melengkung ke kiri atau ke kanan.
2) Kifosis, yaitu tulang punggung terlalu melengkung ke belakang.
3) Lordosis, yaitu tulang punggung yang terlalu melengkung ke depan.
g. Artritis
Artritis adalah kelainan pada sistem gerak yang terjadi pada persendian. Artritis dapat
dibedakan sebagai berikut.
1) Artritis gout, terjadi karena adanya timbunan asam urat. Pada umumnya, terjadi pada
sendi-sendi tangan. Akibatnya, sendi-sendi tangan terlihat lebih besar.
2) Osteoartritis disebabkan oleh menipisnya lapisan tulang rawan di ujung tulang. Hal tersebut
menyebabkan persendian sakit ketika digerakkan.
3) Artritis eksudatif, terjadi karena serangan kuman tertentu yang menyebabkan peradangan
pada persendian. Sendi dipenuhi oleh cairan getah bening.
4) Artritis sikka, terjadi karena berkurangnya cairan sinovial. Hal tersebut menyebabkan rasa
sakit ketika menggerakkan persendian.
Otot sebagai alat gerak aktif yang dapat mengalami gangguan. Jika mengalami gangguan, kerja
otot dapat terganggu. Gangguan pada otot dapat terlihat, contohnya jika kita bergerak mengalami
rasa sakit pada bagian betis atau bagian lainnya. Berikut contoh kelainan dan gangguan pada otot.
a. Atrofi
Atrofi adalah keadaan otot menjadi sangat kecil sehingga tidak mampu berkontraksi. Pada
umumnya, atrofi terjadi karena lama tidak menggunakan otot tersebut. Misalnya, tidak dapat
berjalan karena terlalu lama terbaring sakit.
b. Tetanus
Tetanus adalah keadaan otot yang kejang karena terus-menerus menerima rangsang.
Kelainan pada sistem gerak seperti tetanus disebabkan oleh Clostridium tetani, bakteri yang
menghasilkan zat serupa asetilkolin sehingga otot terus terangsang untuk berkontraksi.
c. Miastenia gravis
Penyakit ini belum diketahui penyebabnya. Penderitanya perlahan-lahan mengalami
pelemahan pada otot-otot tubuhnya hingga akhirnya tidak berfungsi sama sekali. Pada umumnya,
penderita kelainan ini meninggal karena otot-otot yang berhubungan dengan sistem pernapasan
tidak dapat berkontraksi.
d. Kelelahan otot
Kelelahan otot terjadi karena otot terus-menerus berkontraksi. Pada akhirnya, otot akan
mengalami kejang atau biasa disebut sebagai kram.
e. Distrofi
Mirip dengan atrofi, penderita distrofi mengalami otot yang mengecil dan tidak dapat
berfungsi normal. Namun, distrofi terjadi karena kelainan sejak lahir, diperkirakan kelainan ini
bersifat genetis.
14 Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII SMP/MTs Semester 1 (Kurikulum 2013 Edisi Revisi)