Page 110 - Perjalanan
P. 110
Perjalanan-- halaman 109
terdorong menjadi possessive atau menguasai orang-orang
yang dekat dengan dirinya. Mungkin pula di gua bersarang
sekumpulan kelinci yang penakut, tikus yang diam-diam
menggerogoti, atau ayam yang berkokok sombong, sebagai
lambang berbagai ketakutan, wujud kemarahan, kegeraman,
sakit hati, kebencian, rasa diperlakukan tidak adil, kepahitan,
kekuatiran, dan berbagai emosi negatif yang seseorang simpan
karena pengalaman di masa lalu.
Dalam perjalanan mengikut Kristus di tahap ini, peran seorang
mentor dan suasana komunitas yang mendukung perjalanan
ini sangat penting. Sang pengikut membutuhkan mentor yang
pernah diajak Kristus dan mengenali serta mengalahkan
berbagai mahluk di dalam guanya sendiri. Ia juga
membutuhkan suatu suasana komunitas yang tidak
menghakiminya, bahkan sebaliknya mendukungnya,
memahaminya, dan mendorongnya bertumbuh serta
menerima keberadaan atau kelemahannya. Komunitas itu juga
menularkan otentisitas, yaitu Bersama hidup seadanya dengan
pengakuan atas keterbatasan serta motivasi tersembunyi
manusia.
Kedua faktor tersebut menolong seseorang jadi berubah
karena dalam gua, ia semakin kenal Kristus, khususnya kuasa
dan kasih serta penerimaan-Nya pada kelemahan-kelemahan
kita. Hal itu adalah anugerah yang menyentuh hati. Dalam