Page 99 - Perjalanan
P. 99
Perjalanan-- halaman 98
untuk ajaran-ajaran yang para pendahulu sudah wariskan
kepada kita sebagai hasil perjalanan mereka di masa lalu. Haus
atau lapar untuk belajar adalah tanda seseorang sedang
bertumbuh. Bukankah, seorang anak yang selalu lapar dan
haus?
Namun, mengenal Tuhan tidak mungkin didapatkan hanya
dengan menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai
Tuhan atau karya-Nya saja. Hal-hal itu memang penting
namun beresiko. Seorang yang hanya gandrung menambah
pemahaman doktrin atau ajaran dapat menjadikan perjalanan
mengikuti Kristus sebagai sarana pengisi kehausan nalar saja.
Mereka asik meneliti hal-hal kecil dan halus, serta luput
merasakan anugerah-Nya lebih penuh.
Kedua, serempak dengan pembelajaran tersebut di atas, maka
dalam perjalanan di ladang, memerlukan seorang yang sudah
lebih dulu mengikuti Kristus di ladang itu dengan sungguh
memandunya dan menjadi teladan baginya secara pribadi.
Singkatnya, ia membutuhkan mentor atau pemandu dalam
perjalanan ini. Mentor ini menolongnya mengaitkan apa yang
dipelajari dengan kenyataan hidup pribadinya. Ia menolong
lebih dalam orang yang baru ini mengupas, memotong, dan
mengolah buah-buahan yang dipetiknya dari hutan. Mentor
ini menolongnya mengisi kebutuhan nalar, emosi, dan
perilakunya.

