Page 102 - Perjalanan
P. 102

Perjalanan--  halaman  101



                                 menikmati kehadiran-Nya.  Ketika ada kesempatan mereka
                                 bercakap berdua, Yesus terlihat memahami perasaan Maria. Bagi
                                 Maria, Yesus adalah sahabat, kakak, dan seorang yang dihormati.

                                 Ingin Maria terus ingin berada di dekat-Nya dan mendengarkan
                                 kata-kata-Nya.  Karena kehadiran Kristus, hidup Maria yang begitu
                                 sederhana jadi bermakna.  Bahka, ketika pada suatu hari Marta
                                 menegurnya karena tidak membantu membuat masakan bagi Yesus,
                                 Maria dibela.  Mungkin, itulah titik balik hidup Maria. ia terpesona.
                                 Bagi Yesus, Maria bukan orang biasa, tapi adalah sahabat-Nya.


                                 Suatu hari, Maria terkejut. Karena sering mendengar dan
                                 memahami apa yang Yesus katakan, ia sering menjadi peka atas apa
                                 yang Ia maksudkan. Maria mendengar bahwa Yesus membicarakan
                                 kematian-Nya yang akan segera tiba.  Yesus mengatakan bahwa Ia
                                 harus membebaskan manusia yang berdosa, dengan cara Ia
                                 memberikan diri-Nya disiksa dan dibunuh.  Maria sangat sedih
                                 mendengar hal itu, Yesus akan mati dan tidak lagi berada di

                                 hidupnya. Hari itu, ia seakan melangkah di rimba gelap dengan
                                 sahabatnya ini. Ingin dirinya mendekat pada-Nya serta menanyakan
                                 apa yang Ia kehendaki.


                                 Hari ini, di Bethania ada perjamuan besar menyambut Yesus yang
                                 sudah semakin terkenal. Maria bingung apa yang harus
                                 dilakukannya? Ia tahu, mungkin ini adalah saat terakhir sahabatnya
                                 itu datang sebelum Ia berjalan menuju kematian-Nya.Ini adalah
                                 momen penting bagi Maria untuk mengungkapkan apa yang ia
                                 rasakan.  Maria kuatir.  Bagaimana kalau perjamuan ini berakhir dan
                                 momen berlalu sebelum ia dapat menyampaikan perasaan dan
                                 dukungan hati bagi-Nya? Tiba-tiba, matanya melihat botol kecil

                                 alabaster milik keluarga di atas rak. Isinya adalah minyak yang
                                 mahal. Biasanya itu untuk meminyaki jenazah anggota keluarga.
                                 Segera ia meraih benda itu. Didekatinya Yesus dan memandang
                                 mata-Nya. Kemudian ia memecahkan mulut botol dan menuangkan
                                 isinya ke kaki-Nya. Air mata Maria mengalir menyertai minyak
                                 wangi itu. Bahkan, ia gunakan rambutnya—yang biasa dirawat baik-
                                 baik untuk mengeringkan kaki-Nya.
   97   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107