Page 13 - MODUL DIGITAL ASAM BASA BERMUATAN CERITA PENDEK BERBASIS KEARIFAN LOKAL KOTA SEMARANG
P. 13
“Baiklah, ayo kita menepi di kedai jamu Bu Mus dulu,” Ujar Alkalia sembari
memelankan laju motornya dan menepi di depan kedai Jamu Jun Bu Mus, jamu legendaris
Kota Semarang sekaligus tempat langganan mereka berdua.
Dengan tidak sabaran, Acidia segera melepas jas hujan tipis yang ia beli di Indoapril
dan segera melangkah masuk ke dalam kedai tersebut disusul langkah kaki Alkalia. Alkalia
menyapukan pandangannya ke segala penjuru kedai. Hampir semua kursi telah penuh oleh
pengunjung yang menikmati jamu sambil menunggu hujan reda. Pandangannya berhenti
kepada pria gempal paruh baya yang duduk sambil mengepulkan asap nikotin di pojok
kedai. Melihat pria tersebut membuat waktu seketika terasa membeku, di saat seperti ini
ingatan akan sosok Bapak teringat jelas. Dahulu, Bapak pecandu berat rokok. Tidak peduli
seberapa keras Ibu melarang, rokok tetap akan selalu menang. Hingga suatu masa, rokok
jugalah yang sudah membunuh Bapak. Kini, sudah hampir 4 tahun Bapak pergi. Ada
kalanya Alkalia merasa rindu, namun kerinduannya hanya sebatas rindu. Bapak sudah
tidak bisa ia peluk lagi.
Tersadar akan lamunannya, Alkalia dan Acidia memilih duduk di pojok kiri kedai
yang menyisakan tiga kursi kosong.
“Bu Mus, pesan Jamu Kunyit Asam satu gelas, Jamu Sambiloto satu gelas, dan Jamu
Jun satu gelas ya, tapi jamunya yang hangat” ucap Alkalia sembari meluruskan kakinya di
kursi panjang dalam kedai.
“Siap, Nok Geulis,” sahut Bu Mus yang sudah kenal betul akan kedua remaja yang
sering mampir ke kedainya tersebut. Hujan di luar kedai semakin turun dengan deras
disusul oleh suara petir yang menggelegar di sudut langit. Kilat cahayanya yang terang
seolah-olah mampu merenggut sebuah nyawa.
Tak lama, pesanan mereka tiba. Tidak membutuhkan waktu lama, jamu hangat yang
baru saja disajikan sudah tandas di kerongkongan mereka berdua.
Acidia memandang kakaknya keheranan. “Kenapa sih Kak Alka, selalu aja pesan
Jamu Kunyit Asam dan Jamu Sambiloto. Duhhh, kan rasanya asem sama pahit. Emang
enak ya? Lebih enak punyaku tau, Jamu Jun yang rasanya manis,” ucap Acidia.
“Gak apa-apa, suka aja. Badanku jadi enak dan hangat banget kalau minum jamu itu,
hihi” jawab Alkalia sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Ngomong-ngomong, kalau bahas Jamu Kunyit Asam sama Jamu Sambiloto, aku
jadi inget sama materi kimia yang aku pelajarin kemarin malem, nih,” tambah Alkalia.
“Materi kimia apaan? Emang ada sangkut pautnya sama jamu?” Acidia kebingungan
menanggapi obrolan kakaknya yang maniak belajar itu.
2 DAFTAR ISI