Page 27 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 27

-




                            i  r '
                                                  '\   I   I   ·•   •
                        '  • I                     lJ
                                        BA~  Il           .,
                KEADAAN  Dl DAERAil  PADA  AKHIR  ABAD. KE-19
                                                         'I
              A.   PEMERINTAHAN ..      . ~   ,   " ,   ·'  '   ,   •  ·1
                  Pada  tahun  1824,  Pemerintah  Hindia  Be.Ianru,t  membentuk
              Keresidenan  Manado  yang  meliputi  wilayah  Sulawesi  Utara  dan
              Sulawesi '.f engah sekarang j.ni.  Keresidenan Manado ini merupakan
              pecahan  dari  Keresidenan  Ternate.  Hal  ini  diatur  sesuai  Surat
                                                         1
              Keputusan  Pemerintahan  Hindia  Belanda  tanggal  14-6-1824
              Nomor  10  (Staatsblad  1824 Nomor 28 a).  Sejak waktu itu maka
              wilayah  Sulawesi  Utara/Tengah  tidak  lagi  di  bawah  Keresidenan
              Ternate tapi langsung di bawah Gubemur Maluku.  1)
                  Kekuasaan  Belanda  atas  daerah ·Minahasa  menurut  sumber
              tersebut  di  atas, didasarkan atas perjanjian antara para pemimpin
              rakyat  Minahasa  yang  <;libuat  pada  tahun  1810.  Menurut isi per-
             janjian itu, para pemimpin yang disebut Kepala B~ setiap tahun
              diwajibkan  membayar  rekoknisi  kepada  Pemerintah  Hindia
              Belanda  berupa  beras.  Sebagai  imbalannya,  Pemerintah  tidak
              diperbolehkan menguasai tanah sejengkal pun juga serta tidak akan
              mendirikan  benteng-bent~ng di  daerah  pedalaman.  Para  Kepala
              Balak  dan  rakyat  Minahasa  pada  umumnya  tidak  menyulitkan
              kedudukan  Pemerintah  Hindia  Belanda.  Karena.  daerah Minah'asa
              tidak me~gh~ rempah-rempah seperti MalUku,  maka kurang
              diperhatikan.  Salah satu tindakan untuk memanf aatkan kekuasaan
              mereka, Pemerintah Hindia Belanda mulai membuka perkebunan-
              perkebunan kopi di Keresidenan Manado. Ternyata mutu kopinya
              lebih  baik  sehingga  dengan  demikian  harganya  lebih  tinggi  dari
              kopi yang ditanami di Jawa.  2)
                  Pada  masa  itu  para  Kepala  Balak  merupakan  penguasa  di
              daerah Minahasa terutama dalam  pengurusan tanah. Tapi kekuasa-
              an  para  Kepala  Balak  tersebut  kemudian dibatasi oleh keluamya
              Domein  Verklaring  (Penetapan  Tanah  Milik  Negara)  tahun  1877
              (Staatsblad  No.  55/1877). Sesuai isi  peiaturan itu maka Pemerin-


              1)   Anlp  Nasional  RI,  Lllporan  polltik  tahun  1837  (Staatbmdlge  Ovenlcht  van
                  Nederllmd8ch JruJk, 1837), Jakarta, 1971, haL 45, 156, 157.
              2)   Anip Nasional RI, loc. dt.


             18
   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32