Page 28 - SEJARAH KEBANGKITAN NASIONAL DAERAH SULAWESI UTARA
P. 28
tah Hindia Belanda ri\engambil-alih semua tanah yang dahulunya
c!ikuasai oleh para Kep,ala Balak itu. Dua pUluh tiga Kepala Balak
mengajukan keberatan sampai ke Staten Gene~ di Negeri
Belanrui terhadap peraturan tersebut.
Tindakan pemerintah lainnya ialah penghapusan jabatan
Kepala Balak (sebagai jabatan adat) meitjadi Kepala Distrik
(sebagai jabatan administratif). Pada masa penerapannya di tahun
1880, Minahasa terdiri dari wilayah 26 distrik. 3) Istilah distrik
untuk pertama kali resmi dipergunakan mulai tahun 1856. Mulai
tahun itu diadakan reorga.n.isui wilayah walak-\\'alak di Minahasa
(Staatsblad No. 28/1856). Pada kenyataannya wilayah setiap
walak ada yang terlalu kecil untuk dijadikan distrik. Pasan,
Ratahan dan Ponosakan disatukan dalam tahun 1871 dan 1880.
Kakas clan Remboken tahun 1879. Tomohon dan Sarongsong
tahun 1880. Ares, Negeri Baru dan Kalabat Bawah digabungkan ke
distrik Manado tahun 1884. Tahun itu juga Kalabat Atas clan
Likupang disatukan dengan Distrik Maumbi. Tahun 1882 dibentuk
·Distrik Tomp~o dan Distrik Rumoong di a1iran Selatan sungai
Ranoiapo. Di kemudian hari diadakan pemecahan Distrik Kakas-
kasen meitjadi tiga distrik yaitu Distrik Manado, Tomohon dan
Tombariri (tahun 1908). Hal ini dilakukan berdasarkan pertim-
bangan-pertimbangan bahua dan geografu. Reorganisaai distrik
ini berlangsung terus sampai tahun 1927. Pada tahun terse but
hanya terli.sa 6 distrik administratif yaitu Manado, Tonsea,
4
Toulour, Kawangkoan, Amurang dan Ratahan. >
Sesudah dilepaskan daii Kesultanan Ternate pada tahun
1825, wilayah kepulauan Sangir Talaud dimasukkan ke wilayah
Keresidenan Manado. yang .dibentuk tahun 1824 itu. Mulai saat
itu Sangir Talaud bentatus afdeeling yaitu Afdeeling Sangir
Talaud. 5) .Pada akhir abad ke-19 (kurang lebih 1882) oleh Peme-
rintah Hindia Belanda ditempatkan seorang pejabat dengan
pangkat Controleur ialah de Heer van Zenden di ibukota afdeellng
yakni di Tabukan (yang sekarang disebut Tabukan Lama di Keca-
matan Tabukan Utara). Sepuluh tahun kemudian (1892) ibu
,:iegeri (ibukota) dipindahkan dari Tabukan Lama ke Tahuna
3) L A~, Pernerlntllh1111 di Mlnah,,., dengan kata pcmpnm oleh F .S. Watuaeke,
Bhrama, Jakarta, 1975, ~ 9.
4) Ibid., hal. 17. 18.
S) Proyelt Penelitian dan Pencatatm Kebudayun Daerah Sulawesi Utara, Se/oTtlh
J0or,.ir Srllilwell Uttn, Mmado, 1977, hal. 105.
19