Page 8 - Proyek Modul Proklamasi
P. 8
Golongan Muda Membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok
Pada tanggal 15 Agustus sekitar pukul 22.30 malam, utusan golongan muda yang
terdiri dari Wikana, Darwis telah menghadap Karno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta.
Wikana pun penyampaikan tuntutan agar Bung Karno segera mengumumkan Proklamasi
kemerdekaan Indonesia pad esok hari, yakni pada tanggal 16 Agustus 1945. Bung Karno pun
menolak tuntutan itu, dan lebih menginginkan betemu dan bermusyawarah terlebih dahulu
dengan anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) lainnya. karena bung karno
menginginkan kemerdekaan Indonesia harus di capai tanap pertumpahan darah.
Mendengar penolakan Bung Karno itu, maka Wikana pun mengancam bahwa pada
esok hari akan terjadi pertumpahan darah yang dahsyat dan pembunuhan secara besar-
besaran. Hal tersebut pun membuat suasana menjadi tegang antara Bung Karno dan Pemuda,
yang di saksikan langsung oleh Bung Hatta, Mr. Ahmad Subardjo, Dr. Buntara, dan Mr. Iwa
Kusumasumantri.
Di tengah suasana pro dan kontra, golongan muda memutuskan untuk membawa
Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok . Pilihan ini diambil berdasarkan kesepakatan rapat
terakhir golongan pemuda pada 16 Agustus 1945 di Asrama Baperpi, Cikini, Jakarta. Maksud
dan tujuan para pemuda membawa kedua pemimpin tersebut adalah agar Bung Karno dan
Bung Hatta segera mengumumkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dengan secepatnya
serta menjauhkan Bung Karno dan Bung Hatta dari pengaruh Jepang.
Berikut penjelasan mengenai pro dan kontra golongan pemuda dan tua mengenai proklamasi,
bisa didengarkan di bawah ini
Sementara itu di Jakarta, terjadi dialog antara golongan tua yang diwakili Ahmad
Subardjo dan golongan muda yang diwakili oleh Wikana, setelah terjadi dialog dan ditemui
kata sepakat agar Proklamasi Kemerdekaan harus dilakukan di Jakarta dan diumumkan pada
17 Agustus 1945. Golongan muda kemudian mengutus Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad
Subardjo ke Rengasdengklok dalam rangka menjemput kembali Bung Karno dan Bung Hatta.
Hal tersebut berjalan mulus lantaran Ahmad Subardjo memberi jaminan pada
golongan muda bahwa Proklamasi Kemerdekaan akan diumumkan pada 17 Agustus 1945
selambat-lambatnya pukul 12.00. Dengan jaminan itu, Cudanco Subeno (Komandan Kompi
PETA Rengasdengklok) mau melepaskan Soekarno dan Hatta untuk kembali ke Jakarta dalam
rangka mempersiapkan kelengkapan untuk melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan.
E-Book History Peristiwa Seputar Proklamasi