Page 148 - BUKU GURU PENDIDIKAN PEMILIH UNTUK GURU
P. 148
Sistem demokrasi Pancasila sebagaimana yang dibicarakan
pada bagian atas tidak datang dengan sendirinya namun tetap
saja bersumber dari berbagai macam kearifan lokal dalam
masyarakat Indonesia. Berikut beberapa contoh kearifan lokal
suku bangsa di Indonesia yang mendukung terbentuknya
sistem Demokrasi Pancasila di Indonesia.:
1. Minangkabau
“Bulek Aia Dek Pambuluah Bulek Kato Dek Mupakaik Nan
Bulek Samo Kito Golongkan Nan Picak Samo Kito Layangkan”
Falsafah diatas mengandung Arti bahwa kata sepakat itu pada
intinya didapat dari hasil perundingan dalam musyawarah. Dan
apapun yang dihasilkan dari proses musyawarah harus
dijalankan secara Bersama-sama.
Bahwa jika kita cermati lebih detail lagi, dalam tersebut
terdapat perumpamaan yaitu air = Kata-kata (buah fikir) dan
pembuluh (Bambu) = Mufakat (Musyawarah) artinya disini
bahwa setiap kata-kata (buah fikir) yang disampaikan oleh
masing-masing pihak hendaklah seperti air yang menyejukan
dan Jernih (artinya Jelas atau faham pokok persoalan atau
bersifat positif tanpa adanya unsur negatif seperti amarah,
curiga, kata cacian, hinaan, akal bulus, Dll.) serta tidak kaku
atau keras kepala namun dapat melebur bersama, dan
diwadahi dengan musyawarah yang diibaratkan seperti
Pembuluh (Bambu) yang mana jika dilihat ialah wadah yang
lurus (Jelas Alurnya) serta wadah atau Penampung yang bagus
serta sejuk didalamnya dan jika di isi air di atasnya tidak akan
mendidih ketika dipanaskan.
143