Page 23 - BUKU GURU PENDIDIKAN PEMILIH UNTUK GURU
P. 23
1) Auguste Comte: Tahap Perkembangan Pemikiran Manusia
Dalam melihat perubahan atau perkembangan masyarakat
(rentetan sejarah), Comte menemukan tiga tahap perkembangan
yang berlangsung sejalan dengan tiga tahap perkembangan
pemikiran manusia. Oleh karena itu konsepsinya ini kemudian
dikenal juga dengan istilah “hukum tiga tahap.” Ketiga tahap
dimaksud mencakup: (1) tingkat teologis (khayalan); (2) tingkat
metafisika (abstrak); dan (3) tingkat ilmiah (positif).
Pada tahap teologis, pemikiran manusia “menduga semua
fenomena yang terjadi diciptakan oleh zat adikodrati.” Tahapan
teologis ini terdiri dari tiga tahapan: (1) kepercayaan terhadap
kekuatan jimat (fetishism); (2) kepercayaan terhadap banyak dewa
(polytheism); dan (3) kepercayaan terhadap keesaan Tuhan
(monotheism). Pada tahap metafisika mengasumsikan pikiran
bukanlah ciptaan adi-kodrati, melainkan adalah ciptaan “kekuatan
abstrak,” suatu yang dianggap benar-benar ada yang melekat di
dalam diri seluruh manusia dan mampu menciptakan semua
fenomena. Ketiga, tingkat positivistik. Dalam tahap ini manusia
tidak lagi mencari ide-ide absolut, yang asli, dan yang
mentakdirkan alam semesta sebagai penyebab suatu fenomena,
melainkan mencari hukum-hukum yang menentukan fenomena.
Nalar dan pengamatan menjadi menjadi alat utama dalam
berpikir. Dalam kaitan ini faktor-faktor material, pikiran, dan
moral akan digabung dengan tepat guna mencapai kesejahteraan
maksimum bagi umat manusia:
Teologis Metafisika Positif
Gambar 6: Tahap Perkembangan Sejarah & Pemikiran Manusia menurut Comte
18