Page 71 - Biologi SMK Semester 2
P. 71
3. Laminaria digitalis, sebagai penghasil yodium untuk penyakit gondok.
4. Foraminifera mempunyai kerangka luar dari zat kapur dan fosilnya dalam jumlah
tertentu dapat membentuk endapan tanah globigerina yang dapat digunakan
sebagai petunjuk adanya minyak bumi.
5. Radiolaria mempunyai kerangka dari zat kersik. Radiolaria yang mati akan
meninggalkan cangkangnya dan membentuk tanah radiolaria yang dapat
digunakan sebagai bahan penggosok. isolasi bahan dasar industri kaca, dan
penyaring bakteri.
6. Paramaecium dapat juga digunakan sebagai organisme indikator terjadinya
pencemaran air oleh zat organik.
7. Porphyra (alga merah), digunakan sebagai suplemen makanan.
8. Rhodymenia palmata (alga merah), digunakan sebagai sumber makanan.
9. Macrocrystas pyrifera, menghasilkan iodin yaitu unsur yang dapat mencegah
penyakit gondok.
10. Macrocystis (alga cokelat), digunakan sebagai makanan suplemen untuk ternak
karena kaya Na, P, N, Ca.
11. Laminaria; Fucus; Ascophylum, menghasilkan asam alginat sebagai pengental
dalam produk makanan (sirup, coklat, permen, sald, keju, es krim) dan pengental
dalam industri (lem, tekstil, pelapis kertas, tablet anti-biotik, pasta gigi).
12. Ganggang keemasan misalnya diatom, sisa sisa cangkangnya membentuk tanah
dan dapat digunakan sebagai bahan peledak.
13. Zooplankton di ekosistem perairan sebagian besar adalah protista berklorofil yang
berguna sebagai makanan ikan dan arthropoda air.
14. Entamoeba coli di dalam usus besar mamalia ikut berperan dalam proses
pembusukan sisa makanan.
B. Beberapa Protista yang merugikan adalah:
1. Trypanosoma gambiense menyebabkan penyakit tidur pada manusia (sleeping
sickness atau trypanosomiasis). Protista ini hidup di dalam darah manusia. Vektor
perantaranya adalah lalat tse-tse dari jenis Glossina tachionides.
2. Trypanosoma evansi menyebabkan penyakit surrah pada ternak sapi, kuda, dan
kerbau. Banyak berjangkit di daerah tropis termasuk Indonesia. Vektor
perantaranya adalah lalat dari genus Tabanus.
58