Page 73 - Biologi SMK Semester 2
P. 73

Prinsip-prinsip cara rekayasa genetika dalam pembuatan vaksin adalah dengan
                        memisahkan (mengisolasi) gen penyebab sakit pada virus, dan menyisipkan gen virus ke
                        sel bakteri sehingga terjadi rekombinan.

                        Rekombinan menghasilkan antigen, kemudian dikultur sehingga diperoleh antigen dalam
                        jumlah banyak. Antigen yang terbentuk kemudain diekstrak untuk dijadikan vaksin.
                        Contohnya pembuatan vaksin polio, rabies, cacar, hepatitis B, Rubella, dan campak.

                           b)  Pembuatan Antitoksin

                             Antitoksin adalah  sebuah antibodi  dengan  fungsi  untuk  menetralisir  racun.
                        Antitoksin  pasti  diproduksi  oleh  hewan,  tumbuhan,  dan  bakteri.  Meskipun  antitoksin
                        sangat  berguna  untuk  menetralisir  racun,  antitoksin  dapat  membunuh  bakteri  dan

                        mikroogranisme lainnya.
                             Gen manusia adalah gen yang menguntungkan yang dapat mengendalikan produksi

                        antitoksin. Jika oleh DNA virus, DNA manusia disambungkan dengan DNA bakteri, sel
                        bakteri tersebut akan mengandung gen manusia penghasil antitoksin. Jadi, yang mulanya
                        gen  bakteri  tidak  mengandung  antitoksin  manusia,  sekarang  mampu  memproduksi

                        antitoksin  manusia.  Pembelahan  akan  terus-menerus  dilakukan  oleh  bakteri.  Setiap
                        bakteri  baru  dipastikan  mengandung  antitoksin  yang  dihasilkan  oleh  DNA  manusia.
                        Antitoksin  dapat  dipisahkan  dan  dimanfaatkan  untuk  pelawan  penyakit  pada  manusia.

                        Dengan  rekayasa  genetik,  dapat  dikatakan  bahwa  virus  dapat  dimanfaatkan  sebagai
                        perantara gen manusia atau gen makhluk hidup lainnya untuk masuk ke dalam sel bakteri
                        agar sel bakteri tersebut membawa sifat gen manusia atau gen makhluk hidup lain.

                           c)  Penggunaan Virus untuk Membasmi Hama Tanaman

                             Dalam  bidang  pertanian,  virus  dapat  digunakan  sebagai  biopestisida  untuk
                        membasmi  hama  tanaman  budidaya,  misalnya Baculovirus.  Virus  ini  apabila
                        disemprotkan pada tanaman budidaya yang tanpa sengaja akan termakan oleh serangga

                        hama.  Serangga  hama  menjadi  sangat  rakus  dan  selalu  melakukan  perkawinan  dan
                        menyebabkan kematian masal.












                                                                                                 60
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78