Page 19 - 6. AGRIBISNIS TANAMAN BUAH KLS XII.cdr
P. 19
AGRIBISNIS TANAMAN BUAH
3) Teknik Pengambilan Sampel pengendalian dan sampel tidak perlu
Y a i t u t e k n i k m e m p e r o l e h d a n ditambah. Jika kepadatan hama dari 5 contoh
mengumpulkan serta menghitung individu tanaman adalah 10, 7, 9, 8, 12, dapat
serangga yang diamati pada sampel yang telah disimpulkan bahwa > AT, artinya perlu
ditentukan. Semua individu serangga yang ada pengendalian dan pengambilan sampel
dalam satu unit sampel harus dapat dihentikan. Tapi bila nilai rataan dari contoh
dikumpulkan dan dihitung dengan tepat. yang diamati berada di sekitar 5 ulat/ tanaman,
Jangan sampai ada individu yang ketinggalan maka pengambilan sampel perlu ditambah,
dan tidak dihitung atau sebaliknya dihitung sampai diperoleh keputusan perlu
lebih dari satu kali. pengendalian atau tidak.
Teknik pengambilan sampel yang sering D. Perhitungan kerusakan akibat gangguan
dipraktikkan, antara lain: hama
a). Pengamatan langsung di lapangan Tingkat kerusakan tanaman akibat hama
dikenal dengan sebutan intensitas serangan
yaitu menghitung langsung individu
atau intensitas kerusakan, besarnya
serangga atau kerusakan tanaman yang
dinyatakan dengan angka dalam satuan
dijumpai pada unit sampel yang telah
persen.Untuk hama yang merusak daun,
ditentukan. Hasil penghitungan langsung
intensitas kerusakannya dihitung dengan
dimasukkan dalam format pengamatan
menggunakan rumus:
untuk bahan laporan.
z
b). Pengumpulan serangga, baik secara
langsung maupun tidak langsung. i = 0 (ni x vi)
(1) Pengumpulan langsung, dengan tangan, I = x 100%
jaring ayun, mengoyang tanaman dan Z x N
menampung serangga yang jatuh Keterangan
dengan menggunakan alas kain, dan alat
I=intensitas kerusakan (%)
lain yang berupa perangkap serangga.
n i = j u m l a h t a n a m a n c o n t o h d a r i
(2) Pengumpulan tidak langsung, dengan
tiap kategori serangan
mengumpulkan contoh medium atau
tempat serangga hidup seperti daun, vi =skor (nilai numerik) dari tiap kategori
batang, buah, tanah, kemudian dilakukan serangan
ekstraksi serangga, bisa dengan ayakan N = jumlah tanaman yang diamati
tanah, penyikatan, dan lain-lain. Z =skor (nilai numerik) dari kategori
c). Penarikan contoh beruntun, yaitu suatu serangan tertinggi
teknik yang cepat dan efisien dan dapat
mengklasifikasikan apakah kepadatan Nilai Numerik Persentase Kategori Serangan
Daun yang
hama telah melebihi ambang tindakan atau (Skor) Terserang
belum (perlu pengendalian/tidak). 0 0 (tidak ada serangan)
Jika kepadatan hama sangat tinggi atau 1 0 < x < 5 serangan ringan
sangat rendah, dari beberapa contoh yang 2 5 < x < 10 serangan ringan
ditarik sudah cukup untuk dijadikan dasar 3 10 < x < 25 serangan sedang
pengambilan keputusan. Sebagai contoh: bila 4 25 < x < 50 serangan berat
Ambang Tindakan (AT) ditetapkan 5 5 50 < x < 75 serangan berat
6 75 < x < 100 serangan sangat berat
ulat/tanaman, jika kepadatan hama dari 5
contoh tanaman adalah 0, 0, 0, 1, 0 dapat Tabel 1.1 Skor (nilai numerik) dan Kategori Serangan Hama
disimpulkan hama < AT, artinya tidak perlu yang Menyerang daun
11