Page 167 - FullBook Pengantar Riset Keperawatan
P. 167
Bab 12 Penggunaan Hasil Riset 153
Mengajukan Pertanyaan Klinis
Sebagian besar pedoman untuk EBP menggunakan akronim PIO atau PICO
untuk membantu praktisi mengembangkan pertanyaan yang disusun dengan
baik yang memfasilitasi pencarian bukti.
Dalam bentuk PIO paling dasar, pertanyaan klinis disusun untuk
mengidentifikasi tiga komponen:
1. P: Populasi atau Pasien
(Apa saja karakteristik pasien atau populasi yang akan diteliti?)
2. I: Intervensi, pengaruh, atau paparan
(Apa intervensi atau terapi yang akan diteliti? Apa saja pengaruh-
pengaruh yang berpotensi membahayakan dari terapi atau paparan
yang diteliti?)
3. O: Outcome, Akibat
(Apa akibat atau konsekuensi yang ingin diteliti?)
Selain komponen dasar PIO, terdapat juga komponen lain yang terkadang
penting dalam pencarian bukti, yaitu Comparison atau perbandingan (C) ketika
intervensi atau pengaruh yang ingin diteliti dibandingkan dengan alternatif
tertentu. Seorang perawat yang ingin menggunakan EBP dalam praktiknya
dapat menggunakan akronim PIO atau PICO di atas untuk menentukan
pertanyaan klinis yang akan digunakan.
Misalnya bila ingin mendapatkan pertanyaan klinis terkait perawatan luka
pasien maka contoh penerapannya adalah:
1. P – Populasi atau pasien (pasien post-op ORIF)
2. I – Intervensi (perawatan luka dengan teknik konvensional)
3. C – Comparison atau perbandingan (perawatan luka dengan teknik
modern dressing. Dapat ditambahkan bila memang ingin
dibandingkan)
4. Outcome, Akibat (time to complete healing)
Pada contoh penggunaan akronim PICO diatas, perawat tersebut ingin
mengetahui apakah perawatan luka dengan teknik konvensional (I) lebih baik
dibandingkan perawatan luka dengan teknik modern dressing (C), dalam hal
lama sembuh luka (O) pada pasien post-op ORIF (P).