Page 32 - FullBook Pengantar Riset Keperawatan
P. 32

18                                         Pengantar Riset Keperawatan


              melakukan penelitian karena ingin menemukan cara terbaik dalam merawat
              klien. Atribut kedua adalah perawat sebagai konsumen riset di mana perawat
              berperan  menggunakan  hasil-hasil  penelitian  di  dalam  praktik  keperawatan
              yang  terkini  dan  berbasis  bukti  atau  yang  sering  dikenal  sebagai Evidence-
              Based  Practice  (EBP).  Sebagai  konsumen  penelitian  para  perawat  dapat
              membaca  laporan-laporan  penelitian  dan  mengembangkan  ketrampilan-
              ketrampilan yang baru yang dapat memengaruhi praktik keperawatan.
              Di antara atribut di atas Polit dan Beck (2010) menjelaskan beberapa kegiatan
              riset yang dapat dilakukan oleh para perawat, di antaranya:
              1.  Membagikan temuan riset kepada sesama profesi
              2.  Berdiskusi  dengan  rekan-rekan  praktisi  klinis  tentang  artikel-artikel
                  riset keperawatan
              3.  Mengikuti pertemuan-pertemuan ilmiah yang mempresentasikan riset
                  keperawatan
              4.  Menyelesaikan  masalah-masalah  klinis  dan  membuat  keputusan
                  klinis berdasarkan hasil penelitian yang baik
              5.  Membantu mengembangkan ide untuk riset klinis
              6.  Meninjau  rencana  proposal  penelitian  dan  menawarkan  keahlian
                  klinis untuk memperbaiki kualitas rencana
              7.  Menolong  peneliti  merekrut  peserta  riset  atau  membantu
                  mengumpulkan      informasi-informasi   penelitian   (misalnya,
                  membagikan kuesioner kepada klien)
              8.  Memberikan  informasi  dan  memberikan  penjelasan  kepada  klien
                  tentang  partisipasi  mereka  dalam  bidang  riset.  Mendiskusikan
                  implikasi dan relevansi dari hasil riset dengan klien.

              Riset memiliki sifat dasar. Sifat dasar ini digunakan sebagai indikator dalam
              menetapkan  apakah  riset  itu  sudah  dilakukan  dengan  kaidah-kaidah  yang
              semestinya sehingga dapat dianggap sebagai studi ilmiah. Pada dasarnya riset
              umum dan riset keperawatan harus menggambarkan sifat-sifat dasar riset itu
              sendiri.
              Menurut  Manu  (2016)  ada  delapan  sifat  dasar  dari  riset  yaitu:  sistematis
              (systematic),  scientifik  (scientific),  objektif  (objective),  memiliki  kepastian
              (definiteness),  dapat  diverifikasi  (verifiability),  umum  (general),  dapat
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37