Page 108 - MODUL UNTUK GURU
P. 108

Angka tabung pitot juga dikonversi untuk mengetahui tinggi terbang pesawat.

                      Permasalahan  yang  sering  terjadi  pada  tabung  pitot  adalah  lubang  pitot

                      tertutup es, sehingga dipasang sebuah pemanas di dalam tabung pitot.

                              Di ujung yang terbuka, terbentuk sebuah titik stagnasi dimana tekanan

                      sebesar P2 dan kecepatannya nol.













                                                  Gambar 5.5 Skema pipa pitot


                      Dengan  menerapkan  persamaan  Bernoulli  pada  titik  stagnasi  tersebut,

                      diperoleh
                      Persamaan Bernoulli


                                                1                      1
                                                                           2
                                              +      +     ℎ =    +      +     ℎ
                                                     2
                                            1
                                                2            1     2   2            2

                                                        1              1
                                                             2
                                                      +      =    +     
                                                                           2
                                                    1
                                                                   2
                                                        2              2

                      Karena kecepatan di titik 2 sama dengan nol, maka persamaan menjadi
                                                             1
                                                                 2
                                                           +      =   
                                                         1
                                                             2         2
                      Dengan  demikian,  kecepatan  di  titik  1  (atau  kecepatan  udara)  bisa  dicari
                      dengan
                                                       1
                                                              =    −   
                                                            2
                                                       2          2     1
                                                           =  2(   −    )
                                                         2
                                                                       1
                                                                 2





                                             SMK PNB SOLO
                                                                                                        81
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113