Page 110 - MODUL UNTUK GURU
P. 110
B. Terbangnya pesawat terbang
Ada beberapa macam gaya yang bekerja pada benda-benda yang
terbang di udara. Gaya-gaya aerodinamika ini meliputi gaya angkat (lift), gaya
dorong (thrust), gaya berat (weight), dan gaya hambat udara (drag). Gaya-
gaya inilah yang mempengaruhi profil terbang semua benda-benda di udara,
mulai dari burung-burung yang bisa terbang mulus secara alami sampai
pesawat terbang yang paling besar sekalipun.
Sayap pesawat berbentuk airfoil, yakni suatu bentuk geometri yang
apabila ditempatkan di suatu aliran fluida akan memproduksi gaya angkat (lift)
lebih dari gaya hambatan (drag). Adanya interaksi antara permukaan airfoil dan
aliran udara akan mengakibatkan timbulnya perbedaan tekanan dan
manifestasi perubahan kecepatan. Perbedaan tekanan antara permukaan
airfoil bagian atas dan bagian bawah akan menimbulkan resultan gaya yang
disebut dengan gaya angkat (lift). Sementara perbedaan tekanan antara
bagian depan dan belakang airfoil akan menimbulkan gaya resultan yang
searah dengan arah datangnya fluida dan resultan gaya ini selanjutnya disebut
dengan gaya hambat (drag).
Bentuk airfoil yang mendapatkan hak paten pertama dikembangkan oleh
Horatio F Philips pada tahun 1884. Philips adalah orang Ingrris pertama yang
melakukan eksperimen airfoil di dalam terowongan angin secara serius. Dalam
tahun 1902, Wright bersaudara melakukan percobaan airfoil di dalam
terowongan angin, dengan mengembangkan bentuk efisien yang menyumbang
keberhasilan pertama pada tanggal 17 Desember 1903 (Sardjandi, 1987).
Gambar 5.7 Bagian airfoil sayap tampak samping (Sumber:aerospaceweb.org)
Pembahasan terbangnya pesawat terbang, tidak hanya cukup
ditinjau dari hukum Bernoulli saja. Ada tiga hukum yang bekerja dalam
SMK PNB SOLO
83