Page 192 - [210126] Laporan Akhir Riset Active Defense (Book View)
P. 192

Rekomendasi                                                                                                                                                                                                    Rekomendasi




          mudah, terutama ketika ide dalam masyarakat  sudah  sangat mengakar dan  familier                                        dan  financial-support),  agar ke  depannya  mampu menandingi  retorika dan  sifat  glory

          dengan  tema-tema  pemberantasan  via  adegan-adegan  yang  ditampilkan  di  dalam                                       dari pemberantasan yang telah tertanam kuat di benak masyarakat terhadapnya; dan
          tayangan televisi nasional. Adegan penggerebekan, penangkapan, pengungkapan jaringan                                     kedua,  bahwa fokus ‘perang’  di sini  bukannya  dihilangkan,  melainkan ‘digeser’. Fokus
          pengedar, dan bahkan aksi saling-tembak jelas menjadi pewarna khusus yang tertanam                                       yang dimaksud haruslah mengarah kepada keberpihakan ‘penguatan masyarakat’, dan

          di dalam benak setiap warga, dan tepat disinilah dimensi heroisme ini menguatkan kesan                                   bukan berarti memerangi terhadap masyarakat itu sendiri (menangkapi street drug dealer,
          “laga” dari upaya penanggulangan masalah narkotika.                                                                      memidanakan para penyalahguna/pecandu terbukti tak memberikan hasil dan kemajuan

               Wacana ‘war on drugs’ kerap diartikan secara militeristis. Akibatnya adalah maraknya                                yang  signifikan  dalam  menurunkan  peredaran  gelap  narkotika/narkoba,  justru  malah
          praktek  dan  implementasi  yang  berkecenderungan  mengarah  kepada  dimensi  ‘fisik’,                                  membuat ‘kenaikan level’ di kalangan pecandu yang semula berpredikat soft users menjadi
          pemaksaan, kekerasan, koersif, yang dengan kata lain efek pemberantasanlah yang secara                                   hard users  ketika dimasukkan  ke dalam penjara—dan semua pengambil  keputusan  di

          nyata ditampilkan. Efek pemberantasan yang lebih banyak ditampilkan oleh APH, dan                                        level pusat harus paham hal itu!). “War” harus diletakkan sebagai alasan Negara untuk
          kemudian digali dan dikemas secara ‘heroik’ oleh Media massa lewat tayangan-tayangan                                     membatasi dan menekan jumlah peredaran dari luar negeri (dengan kata lain berfokus

          televisi, dengan dilakukannya secara berulang-ulang justru akan turut menegaskan efek                                    terhadap kelompok  sindikat  transnasional,  kingpin, atau kejahatan terorganisir), tanpa
          kebenaran  tertentu  yaitu  semakin  mengkristalkan  heroisme  anti-narkotika  ke  dalam                                 terkecuali, dan  dengan  demikian  menghindarkan  masyarakat dari konteks  berbahaya
          format pemberantasan.                                                                                                    “war  on  drugs”  yang  selama ini  dilakukan  Negara terhadap  masyarakat (yang  sifatnya

               Dalam tataran penegakan hukum oleh aparat penegak hukum (APH), hal tersebut                                         kepada pemberantasan).
          tercermin melalui tindakan APH yang hanya akan mengandalkan keberhasilan pencegahan                                            Rekomendasinya  kemudian  adalah,  bahwa  setiap  ide  APH  terhadap  strategi

          narkotika/narkoba tanpa memedulikan langkah lebih lanjut tentang pencegahan dalam                                        penangkalan peredaran gelap narkotika/narkoba wajib mengkatrol ide-ide pencegahan
          konteks  implementasi  rehabilitasi  maksimal.  Riset  mediasi-massal  demokrasi  yang                                   dan mereduksi ide-ide di seputar upaya-upaya pemberantasan. Kerja sama dengan media
          pernah  dilakukan  oleh  Center for  International  Relations Studies  (CIReS)  menegaskan                               massa yang sudah terjalin harus ditingkatkan seturut dengan mulai dikuatkannya strategi-

          bahwa wacana dominan  di masyarakat  dapat ditunjukkan  melalui efek pemberitaan                                         strategi yang berdimensi pencegahan—ke arah rehabilitasi (di sinilah dukungan finansial
          yang—secara sengaja- dilakukan berulang-ulang oleh semua unsur/ elemen apparatus                                         yang kuat dan memadai menjadi sangat relevan dan konkret). Dengan bergesernya kerja

          (apparatus di sini, meminjam konsep Louis Althusser, tidak bisa dilekatkan kepada semata                                 sama yang aktif kepada dimensi pencegahan yang bermuara rehabilitasi, maka sasaran
          institusi, bangunan, emblem, seragam khusus, kewenangan, regulator, dan seterusnya,                                      ‘konsumsi berita’ pun harus diprioritaskan kepada arah-arah yang menampakkan secara
          karena dengan demikian justru akan mengaburkan  proses pemaknaan wacana yang                                             visual aktivitas para ‘aparat rehab’, SDM yang kompeten (melalui sertifikasi konselor adiksi

          berlaku di dalam masyarakat).    245  Aparatus yang dimaksud di sini tak hanya terbatas pada                             yang ketat), dan tayangan-tayangan yang—dengan pertimbangan matang- menampilkan
          polisi, BNN, tentara, Presiden, Menteri, Deputi, atau Direktur, melainkan bisa juga diambil                              para peserta  rehab  yang  sedang  dilakukan  treatment  terhadap  mereka. Dengan  kata

          perannya oleh tukang bakso, OB, ojek online, selebritis, ulama, dosen, siswa SD, Najwa                                   lain dibutuhkan strategi pengonversian terhadap efek heroism di masyarakat terhadap
          Shihab, Raffi Ahmad, atau bahkan dokter Tirta yang ikut mereproduksi gagasan tersebut.                                   pencegahan,  rehabilitasi,  pemberdayaan  masyarakat, koordinasi  G  to non-G, dari  efek

               Di sinilah  ‘kesadaran’ masyarakat  terbayangi/tersamarkan  oleh  rasionalitas yang                                 heroism yang terlanjut melekat dan digandrungi oleh masyarakat (penembakan pelaku
          dibangun  dan menjadi wajar dan normal karena terus direproduksi.  “War”  dalam                                          pidana narkotika—aksi tembak menembak, penangkapan dan penggerebekan terhadap
          konteks war on drugs harus bisa dilepaskan dari konteks ‘bahasa militer’ untuk dua hal:                                  penyalahguna/pecandu  narkoba,  tampilan  konflik,  efek  thrilling  dari  kejar-kejaran  APH

          pertama, sebagai salah satu alasan-pembenaran menghidupkan secara riil dimensi cegah                                     dengan tersangka kasus narkotika, dst).
          melalui proses rehabilitasi (baik secara energi, rencana strategi, SDM, sarana-prasarana,                                      Citra BNN baik di masyarakat  secara  umum, yang notabene  bisa menjadi modal
                                                                                                                                   utama.  Ini  cukup  terkonfirmasi  dari  analisis  pemberitaan  media  yang  kami  lakukan.
                                                                                                                                   Setidaknya dalam setahun kebelakang, BNN cukup populer di pemberitaan.

            245   Nur Iman Subono, Hizkia Yosias Polimpung, dan Prasojo, Oposisi Demokratik di Era Mediasi-Massal Demokrasi (UI Press, 2012).


            178     Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)                                                                               Laporan Akhir Desain Strategi Pertahanan Aktif (Active Defense)   179
                                                                                                                                                                                  Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
                    Dalam Pencegahan Peredaran Gelap Narkotika
   187   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197