Page 68 - Dalam Dekapan Ramadhan
P. 68
http://pustaka-indo.blogspot.com puasa adalah meninggalkan makan dan minum.” Sahabat
DALAM DEKAPAN RAMADHAN
Ulama salaf saleh mengatakan, “Serendah-rendah derajat
Jabir bin Abdullah mengatakan, “Kalau kamu berpuasa,
hendaklah mata, telinga dan mulutmu juga berpuasa, dari
hal-hal yang diharamkan Allah. Jangan menyakiti tetangga,
jadilah kamu orang yang tenang dan berwibawa pada saat
berpuasa. Jangan kamu jadikan hari-hari berpuasa sama
dengan hari-hari lain.”
Rasulullah bersabda, “Banyak sekali orang yang berpuasa,
tetapi hanya mendapat lapar dan haus, seperti halnya banyak
orang yang melakukan qiyam lail, tapi tidak mendapat apa-
apa kecuali bergadang.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)
Itu karena rahasia ber-taqarrub pada Allah tidak hanya
dengan meninggalkan perbuatan yang halal, tetapi juga harus
meninggalkan yang haram. Ber-taqarrub pada Allah dengan
meninggalkan yang halal tapi tetap melakukan yang haram,
sama persis dengan orang yang sangat rajin shalat sunah,
tetapi meninggalkan shalat wajib lima waktu. Meskipun
puasanya tetap sah selama tidak melakukan hal-hal yang
membatalkan puasa, tapi puasanya hanya menahan lapar
dan haus saja, tidak lebih.
Dalam musnad Imam Ahmad nomor 373, beliau me-
riwayat kan sebuah hadis, “Ada dua orang wanita ber puasa
pada zaman Rasul. Mereka kehausan hampir saja mati.
Beberapa orang melaporkan kejadian itu pada Rasulullah, te-
tapi Rasulullah tidak memedulikannya. Kemudian ada orang
lain lagi melaporkannya pada Rasulullah, akhirnya Rasulullah
memanggil dua wanita itu dan menyuruh mereka untuk
muntah. Mereka pun memuntahkan apa yang ada dalam perut
mereka. Ternyata bersama muntah itu keluar nanah, darah,
dan daging mentah. Saat itu Rasulullah bersabda, ‘Dua wa-
nita ini berpuasa dari hal-hal yang dihalalkan Allah, dan ber-
buka dengan hal-hal yang diharamkan Allah. Mereka duduk
berdua dan memakan daging manusia.’”
54
pustaka-indo.blogspot.com