Page 73 - Grafis Islam 01-Islam, Tradisi dan Khazanah Budaya
P. 73
PERTUNJUKAN
MARAWIS
Musik marawis merupakan kolaborasi antara
kesenian Timur Tengah dan daerah-daerah pesisir
dan Semenanjung Melayu. Kesenian marawis berasal
dari Yaman, dibawa oleh para ulama Hadramaut yang
berdakwah ke Indonesia akhir abad ke-19. Di daerah
asalnya, marawis dimainkan pada saat perayaan,
misalnya Maulud Nabi, pernikahan, khitanan, atau
untuk menyambut tamu sebagai penghormatan.
Marawis tak bisa lepas dari nilai-nilai religius, tecermin
dari lirik lagu yang dibawakan merupakan pujian
dan kecintaan kepada Sang Pencipta. Wali Sanga
menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa, dengan alat
musik marawis sebagai alat bantu syiar agama.
Musik marawis dimainkan oleh minimal sembilan atau
sepuluh orang. Setiap orang memainkan satu buah alat
sambil bernyanyi. Terkadang, untuk membangkitkan
semangat, beberapa orang dari kelompok tersebut
bergerak sesuai dengan irama lagu.
ALAT MUSIK MARAWIS
1. Simbal yang 1
berdiameter kecil.
2. Markis atau krecek. 3 4
3. Hajir (gendang besar)
berdiameter 45 2
sentimeter dengan tinggi
60-70 sentimeter.
4 Marawis (gendang kecil)
berdiameter 20 sentimeter
Literasi Nasional 5. Dumbuk atau jimbe
dengan tinggi 19 sentimeter.
(sejenis gendang yang
berbentuk seperti dandang
memiliki diameter yang
berbeda pada kedua
60 sisinya), serta dua potong
kayu bulat berdiameter
sepuluh sentimeter.
5
Sumber: Ilustrasi infografik berdasarkan www.rebana.net