Page 75 - Grafis Islam 01-Islam, Tradisi dan Khazanah Budaya
P. 75
SENI PERTUNJUKAN
ORKES
GAMBUS
Selain marawis, jenis musik Islam yang juga dekat
dengan masyarakat Indonesia adalah gambus. Musik
dan alat musik gambus masuk ke Indonesia bersamaan
dengan masuknya pengaruh Islam melalui kedatangan
para imigran Arab dari Hadramaut, Yaman Selatan ke
Nusantara pada abad ke-19 sehingga warna musiknya
pun bernapaskan Islam dengan syair berbahasa Arab.
Namun di Timur Tengah sendiri musik ini disebut Oud.
Orkes gambus menggunakan syair-syair yang mengajak
masyarakat mendekatkan diri pada Allah dan mengikuti
teladan Rasul-Nya. Oleh karena itu, gambus digunakan
para imigran menjadi sarana dakwah di Nusantara.
Langkah ini kemudian diteruskan Wali Sanga yang
menjadikan gamelan menjadi sarana berdakwah.
Selanjutnya gambus berkembang menjadi sarana
hiburan dan diperkaya dengan syair berbahasa Melayu,
India, dan lagu-lagu daerah setempat.
Pada 1940-an, musik gambus yang masih berorientasi
ke Yaman Selatan sangat populer, dan merupakan
Alat Musik Gambus
pertunjukan yang selalu ada dalam perayaan pesta
Gambus adalah alat musik petik pernikahan atau khitanan. Musisi gambus yang terkenal
seperti mandolin yang datang
dari Timur Tengah - Turki dan masa itu adalah Syech Albar dari Surabaya dan SM
Mesir sekitar tahun 1800. Gambus Alaydrus.
dipasangi tiga senar sampai SM Alaydrus berhasil mengembangkan orkes
paling banyak 12 senar. Gambus
dimainkan sambil diiringi gendang. harmonium yang pada 1950 menjadi orkes Melayu.
Setelah Bioskop Al Hambra di Sawah Besar banyak
memutar film Mesir, gambus lebih berorientasi ke
Mesir dan mulai mengisi siaran RRI. Di antaranya Orkes
Gambus Al-Wardah pimpinan Muchtar Lutfie dan Orkes
Group Syech Albar, memetik
gambus Mesir untuk RRI. Gambus Al-Wathan pimpinan Hasan Alaydrus.
Sumber: Ilustrasi berdasarkan
siakwarisanbudaya.com
Literasi Nasional
62