Page 80 - Grafis Islam 05-Islam, Dialog Toleransi, Kebangsaan
P. 80

Ngaliwet (GARUT)

                          Warga Parakan Muncang Desa Sukamukti,   Nasrani meminjamkan mimbar milik
                          Kabupaten Garut, memiliki tradisi Ngaliwet   gereja. Sebaliknya, saat umat Nasrani
                          antara warganya yang beragama Islam   membutuhkan pengeras suara, umat
                          dan Kristen. Tradisi Ngaliwet adalah tradisi   Muslim ganti meminjamkannya. Jika
                          saling memberikan makanan. Saat Idul Fitri   ada acara keagamaan yang bersamaan
                          umat Nasrani ikut ngaliwet bareng dengan   waktunya, umat Muslim dipersilakan
                          yang Muslim. Begitupun saat Natal, warga   berkegiatan lebih dulu di masjid, baru
                          Muslim juga ikut ‘ngaliwet’ bersama warga   setelah itu dilakukan kebaktian di gereja.
                          Kristen. "Hidup rukun, tanpa membesar-  Sikap demokratis juga menjadi ciri khas
                          besarkan perbedaan", Warga Kampung    keluarga di Kampung Parakan Muncang.
                          Parakan Muncang.
                                                                Setiap orangtua memberikan kebebasan
                          Suasana rukun di Parakan Muncang      kepada anaknya untuk memeluk agama
                          sudah tercipta sejak lama, terlihat dari   yang diyakini. Perbedaan agama di dalam
                          bangunan masjid dan gereja yang berdiri   keluarga terus terjadi turun-temurun
                          bersebelahan, yang dibangun pada 1930-an.   hingga sekarang. Meski demikian,
                          Umat Islam dan Kristen juga kerap saling   pertalian darah di antara mereka
                          meminjamkan barang untuk keperluan    memunculkan kesadaran untuk menjaga
                          tempat ibadah masing-masing. Saat     kerukunan hidup.  Sesuai pesan nenek
                          masjid belum memiliki mimbar, umat    moyang yaitu persaudaraan harus tetap
                                                                utuh, jangan dibeda-bedakan.

                                Monuntul
                                (SULAWESI UTARA)
                                                                Monuntul biasanya dilakukan umat
                          Tradisi kerukunan beragama juga dapat   muslim untuk menyambut hari
                          ditemukan di Kotamobagu, Sulawesi     kemenangan atau Idul Fitri. Tapi, tradisi
                          Utara. Tradisi Monuntul atau malam    ini bukan hanya dilakukan umat Muslim
                          pasang lampu miyak botol. Monuntul    saja melainkan juga penduduk yang
                          berasal dari kata tuntul yang berarti   beragama lain.  Tradisi yang masih terus
                          alat penerangan. Tradisi ini berbentuk   dipertahankan secara turun-temurun,
                                                                                                      BUKU   5     Islam, Dialog Toleransi, Kebangsaan
                          pemasangan lampu yang dilakukan       sejak awal penyebaran agama Islam di
                          selama tiga malam berturut-turut dan   Bolaang Mongondow, karena adanya
                          akan berakhir saat malam takbir. Jadi   kepercayaan bahwa cahaya merupakan
                          Monuntul diartikan memberi penerangan.   sumber kehidupan. Memasang lampu
                          Monuntul dilaksanakan untuk menyambut   sama dengan memberikan cahaya
                          perayaan Idul Fitri dan kemenangan atas   penerang dalam kehidupan.
                          umat muslim yang telah berpuasa selama
                          sebulan.










                                                                                                    67
              Lomba Monuntul
              Kotamobagu.
              Sumber foto:
              www.suarabagus.
              com
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85