Page 81 - Grafis Islam 05-Islam, Dialog Toleransi, Kebangsaan
P. 81

Tradisi Ngejot Bali.
                        Sumber foto:
                        www.tribunews.
                        com

                                 ngejot (BALI)
                          Tradisi kerukunan beragama yang cukup
                          unik juga dilakukan umat muslim di
                          Bali, tepatnya di Kabupaten Jembrana
                          saat hari raya Idul Adha. Umat muslim
                          di Jembrana masih melestarikan tradisi      Marjambar
                          Ngejot, sebagai salah satu bentuk menjaga   (SUMATERA UATARA)
                          kerukunan antar umat beragama di Bali.
                          Tradisi tersebut dilaksanakan di Masjid   Tradisi kerukunan beragama lainnya juga
                          Raya Negara. Selain di Jembrana tradisi itu   bisa ditemukan pada tradisi Marjambar.
                          juga dilakukan oleh umat Islam di Desa   Kata "marjambar" berasal dari bahasa
                          Pegayaman, Kabupaten Buleleng. Desa ini   Batak yang berarti saling berbagi atau
                          merupakan salah satu kawasan di Bali   saling memberikan satu sama lainnya secara
                          yang mayoritas penduduknya beragama   bergantian. Di wilayah Kecamatan Sipirok
                          Islam.                                tradisi Marjambar sudah dikenal sejak
                                                                lama. Marjambar ditandai dengan saling
                          Ngejot adalah tradisi memberikan
                          makanan kepada tetangga sebagai rasa   memberikan makanan pada hari raya
                                                                keagamaan,  makanan tersebut disuguhkan
            Literasi Nasional  mereka memberikan makanan itu kepada   keluarga yang berlainan keyakinan.
                          terima kasih. Tak hanya sesama muslim,
                                                                atau diantarkan langsung ke tetangga atau
                          tetangga yang beragama Hindu, Nasrani,
                          dan lainnya. Tradisi ini sudah turun
                                                                Tradisi ini dilakukan pada setiap perayaan
                          temurun dilakukan dan masih terpelihara
                                                                hari besar kegamaan, terutama saat
                          maupun Islam, khususnya di daerah
          68              hingga kini, baik dalam masyarakat Hindu   Lebaran dan Natal serta tahun Baru. Setiap
                                                                warga yang hendak merayakan hari besar
                          pedesaan. Inilah potret toleransi antar-  keagamaannya akan mendatangi kerabat
                          umat beragama di Pulau Dewata.        yang beragama lain dengan membawa
                                                                makanan.
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86