Page 36 - Kelas XI.7. Mitigasi dan Adaptasi Bencana_Dirjen GTK Kemdikbud 2019
P. 36
Program PKB melalui PKP berbasis Zonasi
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
C. Bahan Bacaan
1. Konsep Kebencanaan
Wilayah Indonesia dikenal sebagai daerah rawan bencana. Oleh karena itu,
pengetahuan mengenai bencana atau upaya pengurangan risiko bencana
atau mitigasi mutlak diperlukan. Terminologi Bencana atau disaster berasal
dari bahasa Latin yaitu dis- dan astro yang artinya “jauh dari bintang” atau
dengan kata lain “tidak beruntung berdasarkan perhitungan astrologi”.
Pada zaman modern bencana atau disaster menurut United Nation (UN,
2000) dapat diartikan sebagai gangguan serius pada fungsi komunitas atau
masyarakat akibat kehilangan jiwa, lingkungan, ekonomi atau material yang
melebihi kemampuannya untuk memulihkan diri dengan menggunakan
sumberdaya yang ada. Bencana pada skala lokal tidak dapat dikatakan
bencana nasional jika pemerintah lokal sudah berhasil menangani kejadian
tersebut. Selanjutnya, bencana nasional yang tidak dapat ditangani oleh
pemerintah suatu negara dan memerlukan bantuan dari pihak luar maka
bencana tersebut dikategorikan sebagai bencana internasional.
Menurut Undang–undang Nomor 24 Tahun 2007, bencana didefinisikan
sebagai peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan,
baik oleh faktor alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor manusia
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan
lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis”. Berdasarkan
pengertian tersebut, bencana dapat terukur secara kuantitatif melalui
pengukuran dampak seperti kehilangan jiwa, kerusakan bangunan atau
perubahan lingkungan.
Secara umum dampak suatu bencana dapat berupa kehilangan nyawa
seseorang, terluka, kerusakan bangunan, kerusakan panen, gangguan
produksi, gangguan gaya hidup, kehilangan mata pencaharian, serta
114