Page 30 - NEW DRAFT E-MODUL_Neat
P. 30
EKOSISTEM LAHAN BASAH E-MODUL
c. Wilayah berair mengalir
1) Sungai
Sungai merupakan bentuk ekosistem yang terdiri atas unsur air, kehidupan
akuatik, dan daratan yang dipengaruhi oleh tinggi rendahnya permukaan air.
Keberadaan sungai mampu mempengaruhi keseimbangan ekosistem disekitarnya.
Sungai memegang peranan penting dalam sistem hidrologis, yaitu dengan
menjamin keseimbangan dan ketersediaan air permukaan dan air tanah serta
menjaga kelembaban udara dalam kondisi yang nyaman bagi kehidupan. Fungsi
utama sungai ada dua yaitu: (1) sungai sebagai sumber air merupakan salah satu
sumberdaya alam yang mempunyai fungsi serba guna bagi kehidupan dan
penghidupan manusia; (2) sungai sebagaimana disebut dalam ayat (1) harus
dilindungi dan dijaga kelestariannya, ditingkatkan fungsinya dan kemanfaatannya,
dan dikendalikan daya rusaknya terhadap lingkungan. Indonesia memiliki sekitar
5.590 sungai utama dan sekitar 65.017 anak sungai. Panjang total sungai utama
mencapai 94.573 km dengan luas Daerah Aliran Sungai mencapai 1.512.466 km2
(Walukow, 2012).
Keberadaan sungai saat ini kondisinya sangat memprihatinkan baik kuantitas
maupun kualitas airnya. Secara garis besar penyebab kerusakan sungai adalah
sebagai berikut: (1) pencemaran oleh limbah domestik dan industri, (2) erosi dan
sedimentasi, (3) berkurangnya daerah resapan air, (4) normalisasi sungai, dan (5)
pertumbuhan permukiman di bantaran sungai. Kondisi sungai di Indonesia pada
saat ini pada umumnya mengalami penurunan kualitas air sehingga perlu dilakukan
upaya pengelolaan kualitas air secara terpadu melalui pendekatan kawasan aliran
sungai. Pengelolaan kualitas air tersebut merupakan upaya untuk mengawasi dan
mengendalikan baku mutu air dan baku mutu air limbah pada suatu kawasan aliran
sungai.
Kebersihan sungai di Indonesia terus mendapatkan perhatian penuh dari
pemerintah, antara lain dengan pelaksanaan program PROKASIH (Program Kali
Bersih) yang dilakukan sejak tahun 1989. Sampai tahun 1995 telah diliputi 50 buah
sungai yang termasuk dalam 29 kawasan aliran sungai. Program Kali Bersih yang
sudah melembaga di beberapa propinsi akan berperan penting dalam upaya
meningkatkan sungai sebagai sumberdaya yang dapat dimanfaatkan. Salah satu
kegiatan PROKASIH adalah melakukan identifikasi sumber pencemaran. Kegiatan
tersebut dilakukan antara lain dengan cara: pendataan sumber pencemar di kawasan
30