Page 36 - NEW DRAFT E-MODUL_Neat
P. 36

EKOSISTEM LAHAN BASAH  E-MODUL

                         b)  Kolam Bekas Galian Tambang

                              Kolam  bekas  galian  tambang  adalah  perairan/badan  air  yang  terbentuk  dari  lahan
                         bekas  penambangan  bahan  galian.  Lahan  bekas  penambangan  di  daratan  ini  berbentuk
                         lubang/  cekungan  di  permukaan  tanah  yang  kemudian  diisi  oleh  air  permukaan  (hujan,

                         sungai,  atau  laut)  sehingga  menyerupai  kolam  atau  danau  besar.  Lubang  bekas
                         penambangan pada awal pembentukannya belum dapat digunakan bagi keperluan manusia

                         sehari-hari  karena  masih  mengandung  bahan  pencemar  yang  tinggi.  Seiring  dengan
                         bertambahnya usia lubang bekas galian (5 – 20 tahun), kondisi biolimnologi kolam bekas
                         galian tambang berubah menjadi hampir menyerupai habitat alami seperti kolam atau danau
                         tua  sehingga  dapat  digunakan  bagi  kehidupan  sehari-hari.  Lubang  bekas  penambangan

                         dapat  menjadi  sumber  resapan  air  tawar  dan  penampung  air  permukaan  sehingga  dapat
                         mencegah  banjir.  Air  tampungan  di  lubang  bekas  penambangan  tua  jika  kualitasnya

                         memadai dapat digunakan sebagai sumber air bagi keperluan seharihari manusia (minum,
                         mencuci, dan mandi), sumber air irigasi sawah, dan media kegiatan budidaya ikan.
                              Kolam bekas galian penambangan tua juga dapat dijadikan sebagai tempat kegiatan

                         wisata alam baik untuk memancing, menangkap ikan maupun menikmati keindahan alam.
                         Walaupun  bekas  galian  tambang  masih  dapat  dimanfaatkan  untuk  beberapa  keperluan,

                         namun  keberadaan  lubang  bekas  galian  tambang  juga  dapat  menimbulkan  masalah
                         kerusakan  lingkungan,  antara  lain:  hilangnya  lahan  produktif  pertanian  dan  kelongsoran
                         tanah.  Perairan  bekas  galian  pasir  yang  potensial  untuk  pengembangan  budidaya  ikan

                         adalah perairan dengan fluktuasi kedalaman air stabil (2.5-4.0 m), tidak terlalu luas, dan
                         berusia tua/matang. Kegiatan budidaya ikan dapat dilakukan dengan sistem tebar benih atau
                         keramba jaring apung. Hal ini tergantung pada kedalaman perairan dan usia lubang bekas

                         penambangan. Data mengenai luas areal bekas penambangan di Indonesia hingga saat ini
                         belum diketahui secara pasti. Hal ini antara lain disebabkan oleh tingginya perkembangan
                         jumlah  penambangan  liar  yang  dilakukan  oleh  masyarakat,  lokasi  penambangan  yang

                         terpencil, serta perubahan lubang bekas penambangan yang kemudian menyerupai danau
                         alami.


                         c)  Kolam dan Laguna Limbah

                              Kolam  dan  laguna  limbah  adalah  lahan  basah  buatan  yang  dapat  digunakan  untuk
                         mengolah air limbah. Fungsi  kolam dan  laguna  limbah ditekankan sebagai wadah  untuk

                         memperbaiki  air  limbah  agar  mutu  hasil  olahannya  memenuhi  baku  mutu  (sebagaimana
                         ditetapkan oleh pemerintah) dan tidak mencemari badan air penerima. Kolam dan laguna
                         limbah  tidak  hanya  digunakan  untuk  mengolah  limbah  industri  namun  juga  dapat

                         digunakan  untuk  mengolah  limbah  pemukiman,  perkotaan,  dan  perikanan.  Dalam



                                                                                                        36
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41