Page 26 - E-MODUL MOBILITAS MANUSIA FASE F
P. 26
“Pengaruh Neurotransmitter terhadap Transmisi Sistem Saraf”
Sobat Bio yang cerdas! Tahukah kalian
dengan terapi botox? Terapi botox
merupakan mekanisme pemberian
neurotoxin berupa Botulinum toxin (botoks)
pada wajah. Toksin botulinum adalah zat
yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium
botulinum. Zat toksin botulinum sering
digunakan sebagai zat terapi dalam bidang
kecantikan untuk menghilangkan kerutan
pada wajah. Toksin botulinum ini bekerja
dengan cara mengganggu transmisi saraf Terapi botox wajah
melalui penghambatan zat [Sumber: https://lifestyle.kompas.com/]
neurotransmitter.
Toksin botulinum dapat memicu organ target yaitu otot
wajah untuk tidak dapat berkontraksi dan terjadi paralisis
sementara pada wajah. Dalam terapi ini, biasanya
penyembuhan akan terjadi dalam 28 hari dan dalam waktu
3 – 6 bulan otot akan berkontraksi kembali. Terapi ini
bermanfaat untuk memberikan efek anti penuaan dengan
Bakteri Clostridium botulinum
cara memudarkan garis-garis halus pada kulit wajah. [Sumber: https://dkp.jatengprov.go.id/]
[Sumber: Hertiana Elin, 2017]
Untuk menambah pemahaman kalian
mengenai bagaimana mekanisme
Toksin Botulinum dalam menghambat
transmisi sistem saraf, coba
simulasikan eksperimen pada icon
link di bawah ini! Pahami juga setiap
menu yang telah tersedia, ya!
26