Page 93 - E-MODUL PRODI PIAUD PJOK
P. 93
dengan cepat, gerakan rolmesindan gesekan mekanisme alat jadi harus dilihat dengan sangat
detail. Jadi,semua bangunan dan tempat kerja mempunyai kebutuhan yang terpenuhi dan
anggota untuk penyelamat supaya tidak terjadi kebakaran tidak memadai (Angela, 2006).
Kebakaran hutan adalah kebakaran yang tidak terkendali di area vegetasi yang mudah
terbakar yang terjadi di hutan, kebakaran hutan merupakan sumber kerusakan yang signifikan
di banyak negara. Upaya yang dilakukan yaitu pengeboman air dan upaya pemadaman api
skala besar namun kebakaran ini sangat sulit diatasi karena model sebaran api,keringnya
tempat,arah angin (Faja & Yasa, 2020).
Kebakaran adalah suatu musibah yang mengakibatkan keluar api yang mana musibah
kebakaran tersebut membuat kerugian. Api merupakan hasil dari reaksi kimia yang terjadi dari
3 unsur yaitu panas, udara, dan bahan bakar yang membuat atau menghasilkan suatu hal yang
panas dan suatu penerang. Segitiga api merupakan elemen-elemen pendukung membuat
kebakaran dimana elemen tersebut adalah panas, bahan bakar dan oksigen. Tapi karena adanya
ketiga elemen tersebut kebakaran belum terjadi cuma menghasilkan pijar.(Ismara, 2019)
Tujuan dari pembangunan proteksi kebakaran yaitu sebagai acuan persyaratan teknis yang
diperlukan untuk terselenggaranya manajemen proteksi kebakaran lingkungan secara tertib
aman serta selamat dan menjadikan suatu tingkat kenyamanan dan keamanan yang tinggi
penggunanya.Sasaran dari pembangunan proteksi kebakaran lingkungan ini lebih dikhususkan
pada pembangunan infrastruktur di wilayah pemukiman yang dikelola oleh masyarakat
(Endang Rasmani et al., 2021).
Penyuluhan kesiapan diri yang ditujukan anak usia dini untuk mencegah bahaya kebakaran
sagat genting hal ini disebabkan saat masa usia dini anak memasuki masa keemasan dimana
anak sensitif akan sebuah rangsang atau stimulus yang diberikan kepada lingkungan dan untuk
masa ini anak dibentuk agar lebih mengerti tentang hal-hal baru yang bermanfaat untuk masa
depannya khususnya bermanfaat untuk kesiapan anak untuk melawan bencana kebakaran
setelah itu sekolah juga perlu memberi sarana pada anak khususnya dalam penyuluhan atau
sosialisasi musibah kebakaran yang bisa dipraktekan pada saat satu tahun minimal 2 kali sebab
sekolah adalah awalan yang tepat untuk anak memahami tentang pengembangan diri dan
pengetahuan untuk menghindari terjadinya kebakaran dan membuat penyelamatan yang mana
jika terjadi kebakaran (Angela, 2006).
3. Penyelamatan gempa bumi
Gempa bumi yaitu salah satu fenomena alam
yang bisa muncul karena buatan atau akibat aktivitas
manusia maupun karena kejadian alam. Melihat
permasalahan itu ,anak-anak sangat rentan terhadap
pengetahuan terkait penyelamatan bencana gempa
bumi sangat minim dan sedikit tentang penyelamatan
bencana gempa bumi. Untuk perancangan animasi
tahapan penyelamatan fenomena alam gempa bumi Sumber : www.ngopibareng.id
supaya anak menggunakan metode pipeline yaitu tahapan agar menciptakan animasi supaya
tahapan untuk pembuatan animasi ini menjadi lebih tertata sesuai.(Mutthulakshmi et al., 2020)
Pendekatan pembelajaran tentang mitigasi bencana gempa bumi anak usia dini bisa
dilakukan sesuai dengan jenis bencana yang dihadapi yaitu menggunakan model PURINA
seperti tahapan sebagai berikut :
E-modul Pendidikan Jasmani Untuk Mahasiswa Piaud 87