Page 74 - Grafis Islam 03-Kiaiku, Guruku, Jaringan Ulama
P. 74
-santri di kampung halaman di Pesantren Ngedang
yang diasuh oleh mediang kakeknya. Setelah itu, Ia
mengajar di Desa Muning Mojoroto Kediri sebelum
kembali ke Jombang.
Di Jombang Ia mendirikan pesantren Tebu Ireng.
Ia juga mengajarkan para santri untuk gemar
membaca buku-buku pengetahuan umum,
berorganisasi, dan berpidato. Oleh karena itu, Kiai
Haji Hasjim Asy’arie dikenal juga sebagai tokoh
pendidikan pembaharu pesantren, dan di kalangan
Nahdliyin dan ulama pesantren mendapat sebutan
Hadratus Syeikh yang berarti mahaguru
Pada 31 Januari 1926 Kiai Hasjim Asy’arie mendirikan
Jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU) bersama K.H. Bisri
Syamsuri, KH. Wahab Hasbullah, dan ulama-ulama
besar lainnya, di Jombang Jawa Timur. Nahdlatul
Ulama pun menjadi organisasi massa Islam yang
Masjid terbesar di Indonesia. Selain itu K.H. M. Hasyim
Pesantren Asy’ari berperan dalam bidang sosial maupun
Jombang
kebangsaan dengan secara aktif terlibat dalam
perjuangan membebaskan bangsa dari penjajah
Belanda.
BUKU 3 Kiaiku, Guruku, Jaringan Ulama
61