Page 70 - Grafis Islam 03-Kiaiku, Guruku, Jaringan Ulama
P. 70

Kiai Haji Saleh Darat






                                       Ulama besar dengan nama asli Muhammad
                                       Saleh bin Umar al-Samarani, lahir di Desa
                                       Kedung Jumbleng, Jepara, Jawa Tengah, pada
                                       1820, bermukim, Kampung Darat, sekitar pesisir
                                       Semarang. Pesantren yang kemudian didirikannya
                                       juga menggunakan nama yang sama. Ayahnya
                                       bernama Kiai Umar adalah pengikut setia Pangeran
                                       Diponegoro, dan Saleh Darat mendapat pendidikan
                                       dasar tentang agama Islam, maupun bidang yang
                                       ditekuninya, yaitu tata bahasa Arab, akidah, akhlak,
                                       ilmu hadis, dan fikih. Kemudian pergi ke Makkah
                                       bersama ayahnya untuk menimba ilmu agama, dan
                                       menetap di Makkah beberapa tahun untuk belajar
                                       dan mengajar. Kiai Saleh Darat terpanggil pulang
                                       ke Semarang karena merasa bertanggung jawab
                                       dan ingin mengabdi pada tanah tumpah darahnya
                                       dengan semangat hubbul wathan minal iman.
                                       Sebagaimana halnya tradisi ulama di Melayu
                                       terutama ulama Jawa dan Patani waktu itu,
                                       setelah pulang dari Makkah merintis pondok
                                       pusat pengajian, Kiai Saleh Darat juga mendirikan
                                               pondok pesantren di daerah Darat yang
                                                terletak di pesisir pantai kota Semarang,
                                                 selain mengarang kitab-kitab ajaran
                                                  Islam, a.l. Kitab Majmu’ah asy-Syari’ah
                                                   al-Kafiyah li al-’Awam, kandungannya
                                                    membicarakan ilmu-ilmu syariat                    BUKU   3     Kiaiku, Guruku, Jaringan Ulama
                                                    untuk orang awam, Kitab Munjiyat,
                                                  kandungannya tentang tasawuf.
                                                 Hampir semua kitabnya ditulis dalam
                                                   bahasa Jawa dan menggunakan
                                                         huruf Arab (Pegon atau Jawi);
                                                           hanya sebagian kecil yang
                                                           ditulis dalam bahasa Arab.
                                                           K.H. Saleh Darat wafat pada              57
                                                           Jumat, 18 Desember 1903,
                                                           dalam usia 83 tahun.
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75