Page 73 - Grafis Islam 03-Kiaiku, Guruku, Jaringan Ulama
P. 73

Kiai Haji Hasjim Asy’arie




                                       Seorang ulama yang banyak belajar ilmu-ilmu agama
                                       baik dari ayah dan ibunya, juga kakek dan neneknya.
                                       Lahir di Pondok Nggedang, Jombang, Jawa Timur, 10
                                       April 1875, meninggal di Jombang, Jawa Timur, 25 Juli
                                       1947 pada umur 72 tahun, dimakamkan di Tebu Ireng,
                                       Jombang. Kiai Hasyim Asy’ari mendirikan pondok
                                       pesantren yang bernama Asy’ariyah Desa Keras.
                                       Untuk menambah ilmu agama kemudian menuntut
                                       ilmu ke berbagai pondok pesantren yang terkenal
                                       di Pulau Jawa, terutama di Jawa Timur, seperti
                                       Pondok Pesantren Wonorejo di Jombang, Wonokoyo
                                       di Probolinggo, Tringgilis di Surabaya, dan Langitan
                                       di Tuban, sampai ke Bangkalan, Madura selama 5
                                       tahun, di bawah bimbingan Kiai Kholil Bangkalan.
                                       Sekembali ke Tanah Jawa, Ia belajar lagi di Pesantren
                                       Siwalan, Sono Sidoarjo, di bawah bimbingan K. H.
                                       Ya’qub yang terkenal ilmu nahwu dan shorofnya, yang
            Literasi Nasional          Pada 1892, Kiai Hasjim Asy’arie pergi ke Tanah Suci
                                       kemudian menjadikannya sebagai menantu.

                                       Makkah untuk menunaikan ibadah haji bersama
                                       istri dan mertuanya. Selain itu, Ia memperdalam
                                       ilmu pengetahuannya dan menyerap ilmu-ilmu
          60                           baru tentang agama Islam yang belum diketahui,
                                       terutama ilmu-ilmu tentang hadits Rasulullah SAW.
                                       Setelah kembali dari Tanah Suci, dengan membawa
                                       ilmu agamanya untuk beramal dan mengajar santri
   68   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78