Page 68 - E-MODUL HORTIKULTURA
P. 68
TEKNIK PENANAMAN
Dalam upaya budidaya tanaman anggrek masyarakat umumnya masih ragu.
Keraguan tersebut terjadi karena anggapan bahwa tanaman anggrek ialah tumbuhan
yang susah untuk dikembangbiakkan, rentan terhadap penyakit dan juga hama, dan
juga membutuhkan biaya yang lumayan besar dalam proses perawatannya. Oleh
sebab itu, maka perlu mengetahui teknik budidaya tanaman anggrek, berikut
merupakan beberapa teknik budidaya tanaman anggrek diantaranya:
1. Pemilihan Benih/Bibit
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, benih ialah biji atau buah yang
disediakan untuk ditanam atau disemaikan sedangkan bibit ialah sesuatu yang akan
dikembangkan, diternakkan dan sebagainya. Pada tanaman anggrek di Indonesia
perbanyakan dilakukan dengan 2 cara yakni generative dan vegetative. Pada
perbanyakan generative dilakukan dengan cara perbanyakan biji yang sebelumnya
telah dilakukan penyerbukan bunga atau perkawinan induk anggrek terlebih dahulu.
Disamping itu perlu waktu yang lumayan lama untuk biji yang dihasilkan untuk
tumbuh hingga menjadi bibit.
Agar biji tanaman anggrek tumbuh maka perlu media dengan beberapa
syarat yakni media yang dipakai terdiri dari kalsium nitrat 1 gram,
monobasicpotasium fosfat 0,25 gram, magnesium sulfat 0,25 gram ammonium
sulfat 0,50 gram, sukrosa 20 gram, ferro sulfat 0,025 gram, mangaan sulfat 0,0075
gram, dan juga ditambahkan agar-agar 10-20 gram dan air kelapa 100-150 cc. Biji
yang akan ditebar kedalam media haruslah dalam keadaan steril yang memiliki pH
5,0 sampai 5,2 dan akan berkecambah sekitar 3 minggu. Apabila telah berumur
kurang lebih 9-12 bulan, maka anggrek tersebut dapat dipindahkan ke dalam pot.
Penanaman biji anggrek dapat dilakukan dengan cara pertama membuka buah
anggrek namun harus dengan kondisi yang steril. Untuk medianya umumnya berada
di posisi miring didalam botol, hal tersebut bertujuan agar memudahkan penyebaran.
Umumnya pemula yang ingin membudidayakan tanaman anggrek merasa kesulitan
67