Page 6 - nilai-nilai pancasila
P. 6

dalam berbangsa dan bernegara. Termasuk di dalamnya dalam penyelenggaraan
               pemerintahan. Hal ini perlu dipahami, karena penyelenggaraan pemerintah sangat sensitif
               dengan nilai-nilai yang merusak Pancasila. Selain itu, penyelenggaraan peemrintahan yang
               berdasarkan nilai-nilai Pancasila akan mempercepat tercapainya tujuan pembangunan
               nasional.

               Dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan, nilai-nilai Pancasila dalam
               penyelenggaraan Pemerintahan harus ada di setiap perumusan kebijakan dan
               implementasinya. Artinya, dalam penyelenggaraan pemerintahan harus mengandung tata nilai
               spiritual sehingga merasa bahwa Tuhan Yang Maha Esa selalu mengawasi dan ada,
               menghindari praktek yang menyimpang dan diskriminatif. Begitu pula dengan nilai kultural
               dan institusional Pancasila, semua menjadi ruh pada penyelenggaraan pemerintahan.Nilai-
               nilai Pancasila dalam penyelengagraan pemerintahan diuraikan di bawah ini berdasarkan
               masing-masing sila Pancasila, sebagai berikut:

               Nilai Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

               Setiap penyelenggaraan pemerintahan, dan semua individu yang terkait di dalamya meyakini
               dan mengimani adanya Tuhan Yang Maha Esa sesuai agama dan kepercayaan terhadap tuhan
               Yang Maha Esa. Dengan demikian diskriminasi, penyelewengan, dan segala bentuk
               ketidakadilan dapat dihindari. Nilai sila pertama ini akan menjiwai seluruh sila lain dan
               seharusnya menjiwai seluruh aktivitas penyelenggraan pemerintahan. Nilai-nilai tersebut
               diimplementasikan dalam penyelenggaraan peemerintahan sebagai berikut:


               Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sehingga melahirkan pelaksanaan semua
               kewajiban dan larangannya, pada setiap individu penyelenggraaan negara, sesuai agama dan
               kepercayaan masing-masing.

               Keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa dan selalu mengawasi semua perbuatan
               kita di dunia, untuk dipertanggungjawabkan kelak di akhirat.

               Pengakuan adanya kausa prima (sebab pertama) yaitu Tuhan Yang Maha Esa. Berarti bahwa
               segala sesuatu di dunia ini ada, karena diciptakan oleh tuhan Yang Maha Esa.

               Penyelenggaraan pemerintahan harus menjamin semua penduduk Indonesia (warga negara
               Indonesia dan warga negara asing) untuk memeluk agama dan beribadah menurut agama dan
               kepercayanannya. (baca : Pengertian Status Kewarganegaraan)

               Tidak memaksa warga negara untuk memeluk agama tertentu, tetapi diwajibkan memeluk
               agama sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia. DI mana saat ini ada lima agama
               yang diakui keberadaannya, ditambah dengan aliran kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
               Esa.


               Atheisme atau ajaran yang tidak mempercayai adanya Tuhan Yang Maha Esa dilarang di
               Indonesia. Oleh karena dilarang, maka tidak diperkenankan seorang pun warga negara
               Indonesia yang menganut paham tersebut.




                                                                                                5 | P a g e
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11