Page 15 - eter
P. 15

Sifat Asam/Keasaman :


          1. Atom sulfur tiol lebih nukleofilik daripada atom oksigen pada alkohol. Gugus tiol
          bersifat sedikit asam dengan pKa sekitar 10 sampai 11. Dengan keberadaan basa, anion
          tiolat akan terbentuk, dan merupakan nukleofil yang sangat kuat
          2. Oksidasi oleh reagen yang lebih kuat, seperti natrium hipoklorit atau hidrogen


        Sifat suatu tiol yang paling khas ialah baunya. Hidung manusia sangat peka terhadap senyawa ini dan
        dapat  mendeteksi  kehadirannya  pada  kadar  serendah  0,02  bagian  tiol  dalam  1  miliar  bagian  udara.
        Beberapa  sifat  tiol  dibandingkan  dengan  sifat  alkohol  dapat  diramalkan  dariperbandingan  sifat
        hydrogen sulfida dan air. H2S (pKa = 7,40) bersifat asam yangb lebih kuat daripada air (pKa=15,7).
        Tiol (pKa=~8) juga lebih kuat daripada alkohol (pKa~16)



        Sintesa/pembuatan :


        1. Tiol terbentuk ketika halogenoalkana /alkil halida dipanaskan dengan larutan Natrium hidrosulfida.

                                    CH CH Br + NaSH → CH  CH SH + NaBr
                                           2
                                                               3
                                                                   2
                                       3
        2.Reduksi disulfida oleh reduktor seperti Litium Aluminium hidrida dalam eter kering
        menjadi 2 tiol
                                                                    R-S-S-R' → R-SH + R'-SH






                 Tioeter mirip dengan eter, kecuali bahwa ia mengandung atom belerang daripada
        atom oksigen. Oleh karena oksigen dan belerang berada dalam satu kelompok golongan
        yang  sama  pada  tabel  periodik,  sifat-sifat  kimia  eter  dan  tioeter  memiliki  beberapa
        persamaan.


         Pembuatan /sintesa :


         1. Dari tiolat dengan alkil halida akan membentuk sulfida
                                                                 RS—Na + R1X → R-S-R1 + Na X
         2. Alkilasi tiol (penambahan alkil halida pada tiol
                                                                    R-Br + HS-R' → R-S-R' + HBr
         3. Adisi tiol pada alkena
                                         R-CH = CH + HS-R '→ R-CH -CH -S-R‘
                                                                          2
                                                                               2
                                                     2

















    K I M I A   O R G A N I K
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20