Page 3 - M11. Kelembagaan dan Kebijakan Agroforestri
P. 3

SINOPSIS






                                      KELEMBAGAAN DAN KEBIJAKAN
                                      AGROFORESTRI

                                           Sejak komunitas manusia paling awal, orang di seluruh dunia harus

                                      memutuskan  siapa  yang  dapat  menggunakan  sumber  daya  apa,
                                      kapan, di mana, dan bagaimana. Aturan-aturan ini, yang dibuat oleh
                                      orang-orang untuk mengelola sumber daya mereka, yang selanjutnya
                                      didefinisikan sebagai pengaturan kelembagaan. Di bawah definisi ini,
                                      lembaga  kehutanan  nasional  dapat  dianggap  sebagai  pengaturan

                                      kelembagaan.
                                          Pengelolaan  lahan  agroforestri  baik  di  lahan  milik  petani  sendiri
                                      maupun di lahan milik negara terdiri dari beberapa entitas meliputi:

                                      karakteristik  sumberdaya  lahan,  masyarakat  yang  berkepentingan
                                      baik secara langsung maupun tidak langsung, dan aturan main yang
                                      diimplementasikan.  Perbedaan  kepemilikan  lahan  agroforestri
                                      tersebut  berakibat  munculnya  perbedaan  cara  pengelolaannya

                                      terutama       pada      fase-fase     perencanaan,       pengorganisasian,
                                      pelaksanaan,  monitoring serta evaluasinya.






























                                      Kegiatan  yang  ada  dalam  hutan  berbasis  masyarakat  mencakup
                                      penggunaan  sumber  daya  hutan  oleh  masyarakat  untuk  memenuhi

                                      kebutuhan  mereka,  juga  mencakup  kegiatan  yang  dilakukan
                                      masyarakat untuk melestarikan atau meningkatkan sistem produksi
                                      mereka;  termasuk  pula  hasil  yang  diperoleh  untuk  diperdagangkan
                                      (https://www.fao.org/3/w7483e/w7483e03.htm).








      UNIVERSITAS BRAWIJAYA                                                                    HALAMAN 01
   1   2   3   4   5   6   7   8