Page 151 - AJARI HATIKU | AGAR BERSYUKUR & DAMAI | DIYANA TAHIR | EHATI
P. 151
Hap! Sasaran itu terlepas. Dikejarnya kupu-kupu ke arah lain. Hap!
Masih lagi gagal. Dia berlari tak beraturan, memijak rerumputan,
tanaman bunga, semak. Tapi, tak satu pun kupu-kupu berjaya
ditangkapnya.
Si orang tua menghampiri dan memberhentikan pemuda itu sambil
bertanya:
“Begitukah caramu mengejar kebahagiaan? Sibuk berlari ke sana
kemari, melanggar tak tentu arah, bahkan memijak tanpa peduli apa
yang kamu telah rosakkan?”
Nak, mencari kebahagiaan seperti menangkap kupu-kupu. Tidak
perlu kau tangkap zikal kupu-kupu itu, biarkan dia memenuhi alam
semesta ini sesuai fungsinya. Tangkaplah keindahan warna dan
geraknya di kiranmu dan simpan baik-baik keindahan, kedamaian
dan sukacita itu di dalam hatimu.”
“Begitu jugalah dengan kebahagiaan. Kebahagiaan bukanlah benda
yang dapat digenggam dan disimpan di suatu tempat.Ia tidak ke
mana-mana, tapi ada di mana-mana. Peliharalah sebaik-baiknya,
munculkan setiap saat
134