Page 29 - EMODUL POE SUPLEMEN KOBA REVISI4
P. 29

pada setiap perlakuan, yang artinya setiap perlakuan yang diberi sampel dapat meningkatkan
               jumlah  hemoglobin  secara  tidak  signifikan  dan  peningkatan  tertinggi  adalah  perlakuan  P6
               dengan sampel Caesalpinia bonduc L.-SLN dosis 0,028 g/KgBB.

                      Berdasarkan  data  hasil  uji  leukosit,  trombosit,  dan  hemoglobin  terhadap  penyakit
               diabetes  mellitus  di  atas,  terlihat  bahwa  pemberian  sampel  Caesalpinia  bonduc  L.  –  SLN
               dapat mempengaruhi penyembuhan penyakit diabetes mellitus khususnya pada perlakuan P6
               yakni  pemberian  sampel  Caesalpinia  bonduc  L.  –SLN  dengan  dosis  0,028  g/KgBB.  Efek
               antidiabetes  ini  diduga  dari  berbagai  komponen  kimia  yang  terkandung  dalam  biji
               Caesalpinia  bonduc  L.  salah  satunya  flavonoid.  Senyawa  flavonoid  mempunyai  fungsi
               sebagai antioksidan yaitu zat yang dapat menunda, memperlambat dan mencegah terjadinya
               proses oksidasi. Aloksan dapat merusak sel β pancreas dengan menginduksi pembentukan
               radikal bebas hidroksil. Radikal bebas hidroksil menyerang substansi esensial sel β pancreas
               (seperti membrane plasma sel, lisosom, mitokondria dari DNA) dan mengawal kerusakan sel
               β pancreas. Sehingga sel β pancreas tidak dapat mensekresi insulin secara baik. Pemberian

               ekstrak tumbuhan kebiul (Caesalpinia bonduc L.) diduga memiliki mekanisme hipoglikemik
               melalui inaktivasi radikal bebas hidroksil yang menyerang sel β pancreas, sehingga sel β
               pancreas dapat mensekresi insulin secara lebih baik dan pemberian ekstrak tumbuhan kebiul
               diduga  pula  dapat  meningkatkan  produksi  insulin  pada  sel  β  pancreas  (Anas,  2014).
               Terjadinya  peningkatan  atau  perbaikan  produksi  insulin  tersebut  akan  memicu  kadar  gula
               dalam  darah  menjadi  normal  kembali,  hal  ini  menyebabkan  fungsi  fagositosis  dapat
               meningkat  kembali  sehingga  jumlah  leukosit  dapat  kembali  normal,  dan  terjadinya
               keseimbangan hemostasis yang dapat menanggulangi kelainan trombosit dalam darah, serta
               berkurangnya  resiko  terjadinya  anemia  dengan  ditandainya  kenaikan  jumlah  hemoglobin
               dalam darah yang membuat jumlah hemoglobin pada Mus musculus jantan diabetes normal
               kembali.

                      Pada  penelitian  yang  telah  dilakukan  Anas  (2014),  dosis  ekstrak  biji  Caesalpinia
               bonduc L.  yang paling efektif menurunkan kadar gula darah Mus musculus jantan diabetes
               adalah sebesar 0,086 g/KgBB, sedangkan dalam penelitian ini dosis ekstrak biji Caesalpinia
               bonduc  L.-SLN  yang  paling  efektif  adalah  sebesar  0,028  g/KgBB.  Perbedaan  kedua  dosis
               tersebut disebabkan oleh ukuran partikel yang digunakan peneliti. Pada penelitian ini, peneiti
               menggunakan sistem penghantaran obat yaitu SLN yang memiliki ujuran pertikel 50-1000nm
               (Rawat,  2006).  Ukuran  ekstrak  biji  Caesalpinia  bonduc  L.-SLN  yang  dihasilkan  sudah
               menunjukkan ukuran SLN yaitu sebesar 392 nm yang berada diantara 50-1000 nm. Ukuran
               partikel  tersebut  yang  menyebabkan  bioavailabilitas  dan  absorbsi  bahan  aktif  dapat
               meningkat karena adanya peningkatan luas permukaan partikel dan kelarutan. Penerapan SLN
               juga memiliki keunggulan lain yaitu memungkinkan pengendalian pelepasan dan pengarahan
               obat,  meningkatkan  stabilitas  obat,  memungkinkan  penyatuan  obat-obat  lipofilik  dan
               hidrofilik, tidak beracun, dan terbebas dari pelarut organik (Rahmi, 2010). Berdasarkan data
               tersebut, dapat disimpukan bahwa SLN memiliki pengaruh dalam meningkatkan potensi obat
               anti-diabetes ekstrak biji Caesalpinia bonduc L.




                                                               E-MODUL SUPLEMEN KIMIA ORGANIK BAHAN ALAM   29
   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34