Page 3 - Anemia Defisiensi Besi
P. 3
Jurnal Kesehatan Masyarakat, September 2007, II (1)
2. Anemia Non Megaloblastik adalah sehingga anemia pada balita sukar untuk dideteksi.
eritropolesis yang dipercepat dan Tanda-tanda dari anemia gizi dimulai dengan
peningkatan luas permukaan membran. menipisnya simpanan zat besi (feritin) dan
2. Mikrositik bertambahnya absorbsi zat besi yang digambarkan
Mengecilnya ukuran sel darah merah yang dengan meningkatnya kapasitas pengikatan besi. Pada
disebabkan oleh defisiensi besi, gangguan sintesis tahap yang lebih lanjut berupa habisnya simpanan
globin, porfirin dan heme serta gangguan zat besi, berkurangnya kejenuhan transferin,
metabolisme besi lainnya. berkurangnya jumlah protoporpirin yang diubah
3. Normositik menjadi heme, dan akan diikuti dengan menurunnya
Pada anemia normositik ukuran sel darah kadar feritin serum. Akhirnya terjadi anemia dengan
merah tidak berubah, ini disebabkan kehilangan cirinya yang khas yaitu rendahnya kadar Rb (Gutrie,
darah yang parah, meningkatnya volume plasma 186:303)
secara berlebihan, penyakit-penyakit hemolitik, Bila sebagian dari feritin jaringan
gangguan endokrin, ginjal, dan hati. meninggalkan sel akan mengakibatkan konsentrasi
feritin serum rendah. Kadar feritin serum dapat
Anemia Defisiensi Besi
menggambarkan keadaan simpanan zat besi dalam
Anemia Defisiensi besi adalah anemia yang jaringan. Dengan demikian kadar feritin serum yang
terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah, rendah akan menunjukkan orang tersebut dalam
artinya konsentrasi hemoglobin dalam darah keadaan anemia gizi bila kadar feritin serumnya <12
berkurang karena terganggunya pembentukan sel-sel ng/ml. Hal yang perlu diperhatikan adalah bila kadar
darah merah akibat kurangnya kadar zat besi dalam feritin serum normal tidak selalu menunjukkan status
darah. besi dalam keadaan normal. Karena status besi yang
Jika simpanan zat besi dalam tubuh seseorang berkurang lebih dahulu baru diikuti dengan kadar
sudah sangat rendah berarti orang tersebut mendekati feritin.
anemia walaupun belum ditemukan gejala-gejala Diagnosis anemia zat gizi ditentukan dengan
fisiologis. Simpanan zat besi yang sangat rendah tes skrining dengan cara mengukur kadar Hb,
lambat laun tidak akan cukup untuk membentuk sel- hematokrit (Ht), volume sel darah merah (MCV),
sel darah merah di dalam sumsum tulang sehingga konsentrasi Hb dalam sel darah merah (MCH) dengan
kadar hemoglobin terus menurun di bawah batas batasan terendah 95% acuan (Dallman,1990)
normal, keadaan inilah yang disebut anemia gizi besi.
Menurut Evatt, anemia Defisiensi besi adalah Etiomologi Anemia Defisiensi Besi
anemia yang disebabkan oleh berkurangnya cadangan Penyebab Anemia Defisiensi Besi adalah :
besi tubuh. Keadaan ini ditandai dengan menurunnya
1. Asupan zat besi
saturasi transferin, berkurangnya kadar feritin serum
Rendahnya asupan zat besi sering terjadi
atau hemosiderin sumsum tulang. Secara morfologis
keadaan ini diklasifikasikan sebagai anemia pada orang-orang yang mengkonsumsi bahan
makananan yang kurang beragam dengan menu
mikrositik hipokrom disertai penurunan kuantitatif
makanan yang terdiri dari nasi, kacang-kacangan
pada sintesis hemoglobin.
dan sedikit daging, unggas, ikan yang merupakan
Defisiensi besi merupakan penyebab utama
sumber zat besi. Gangguan defisiensi besi sering
anemia. Wanita usia subur sering mengalami anemia,
karena kehilangan darah sewaktu menstruasi dan terjadi karena susunan makanan yang salah baik
jumlah maupun kualitasnya yang disebabkan oleh
peningkatan kebutuhan besi sewaktu hamil.
kurangnya penyediaan pangan, distribusi makanan
Patofisiologi Anemia yang kurang baik, kebiasaan makan yang salah,
Zat besi diperlukan untuk hemopoesis kemiskinan dan ketidaktahuan.
(pembentukan darah) dan juga diperlukan oleh 2. Penyerapan zat besi
berbagai enzim sebagai faktor penggiat. Zat besi yang Diet yang kaya zat besi tidaklah menjamin
terdapat dalam enzim juga diperlukan untuk ketersediaan zat besi dalam tubuh karena
mengangkut elektro (sitokrom), untuk mengaktifkan banyaknya zat besi yang diserap sangat tergantung
oksigen (oksidase dan oksigenase). Defisiensi zat besi dari jenis zat besi dan bahan makanan yang dapat
tidak menunjukkan gejala yang khas (asymptomatik) menghambat dan meningkatkan penyerapan besi.
141