Page 5 - modulpraktukumkelembagaan
P. 5

PENDAHULUAN


                       Sektor  perikanan  dan  kelautan  di  Indonesia    memiliki  potensi  yang  sangat
               besar  untuk  dikembangkan.  Saat  ini  Indonesia  telah  dapat  menghasilkan  ikan

               sebanyak 16 juta ton ikan per tahun. Namun kenyataannya bahawa sektor perikanan

               dan  kelautan  sebagian  besar  di  bangun  dan  dilaksanakan  oleh  nelayan  dengan
               skala  usaha  yang  relatif  kecil.  Skala  Usaha  yang  relatif  kecil  dapat  menghambat

               nelayan  untuk  meningkatkan  pendapatan  disebabkan  oleh  produktivitas  yang
               rendah. Pembangunan perikanan dan kelautan di Indonesia saat ini lebih ditekankan

               kepada  upaya  yang  berlandaskan  kepada  agrobisnis  perikanan.  Pengembangan

               agrobisnis perikanan tidak terlepas dari peran kelembagaan perikanan dan kelautan.
               Kelembagaan  perikanan  dan  kelautan  merupakan  nilai,  norma  dan  aturan  yang

               terdapat  pada  suatu  intsitusi/lembaga  yang  ada  dimasyarakat  perikanan.
               Berdasarkan  Undang-undang  No  16.  Tahun  2006  tentang  Sistem  Penyuluhan

               Pertanian,  Perikanan,  dan  Kehutanan  mendefinisikan  kelembagaan  merupakan
               suatu lembaga yang ditumbuhkembangkan dari, oleh, dan untuk pelaku utama.

                       Kelembagaan perikanan dan kelautan merupakan pola hubungan dan tatanan

               antara  anggota  masyarakat  perikanan  yang  melekat,  diwadahi  dalam  suatu
               organisasi yang ditentukan oleh faktor-faktor pembatas dan pengikat berupa norma,

               kode  etik  atau  aturan  formal  dan  non-formal  untuk  bekerjasama  demi  tercapainya
               tujuan yang diinginkan. Kelembagaan perikanan dan kelauatan bagi pelaku utama

               perikanan  tumbuh  dan  berkembang  berdasarkan  unsur  tertentu  :  1)  adanya

               kepentingan  yang  sama,  2)  adanya  keakraban  dan  saling  percaya  antar  anggota
               masyarakat  akibat  dari  saling  mengenal,  3)  memilik  motivasi  untuk  maju,  4)  serta

               adanya rasa tanggung jawab.
                       Kelembagaan pelaku utama dapat terbentuk karena adanya kesadaran dan

               keinginan  dari  masyarakat  perikanan  untuk  berubah  dalam  melaksanakan  usaha

               perikanan.  Salah  bentuk  kelembagaan  pelaku  utama  perikanan  adalah  Kelompok
               Usaha Bersama (KUB) Nelayan. Berdasarkan Data BPS Jumlah Kelompok Usaha

               Bersama nelayan sebanayak 2.401 pada tahun 2015. Keberadaan Kelompok Usaha
               Bersama  (KUB)  bagi  masyarakat  perikanan  merupakan  salah  satu  upaya  agar

               masyarakat  perikanan  memilki  kekuatan  dalam  melaksanakan  usaha  perikanan,
               serta  dapat  mencari  pemecahan  permasalahan  secara  bersama  dengan  anggota

               kelompok.



                                                            iv
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10