Page 12 - Ebook-IPA Bismen-Siap Cetak 2019-dikompresi-dikompresi(1)
P. 12
penentuan definisi maupun observasi. Observasi sering sekali membutuhkan perhitungan atau
pengukuran yang teliti.
2. Melakukan identifikasi masalah
Perumusan masalah merupakan keharusan dalam metode ilmiah. Permasalahan
dinyatakan dalam bentuk pertanyaan, dengan menggunakan kalimat tanya. Dengan pertanyaan
tersebut maka diharapkan dapat mempermudah orang untuk melakukan metode ilmiah, untuk
mengumpulkan data atau informasi yang diperlukan, melakukan analisis terhadap data tersebut
dan menyimpulkannya.
3. Menyatakan hipotesis
Hipotesis dapat dikatakan sebagai suatu ide atau dugaan sementara penyelesaian
permasalahan yang terdapat dalam penelitian ilmiah. Hipotesis sangat berguna untuk
memungkinkan prediksi yang berdasarkan deduksi. Prediksi ini dapat meramalkan hasil dari
eksperimen yang dilakukan. Dan hipotesis tersebut belum tentu diketahui akan kebenarannya.
4. Melakukan eksperimen
Tujuan melakukan eksperimen yaitu untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
Perhitungkanlah semua variabel yang ada, yaitu semua yang mempengaruhi eksperimen yang
dilakukan. Hasil dari eksperimen akan meningkatkan probabilitas kebenaran hipotesis. Hasil
eksperimen dapat menyalahkan hipotesis apabila hasilnya bertentangan dengan hipotesis.
Melakukan pencatatan yang detail pada hasil eksperimen sangatlah penting, karena untuk
membantu dalam laporan eksperimen dan memberikan bukti efektivitas serta keutuhan dari
cara-cara yang dilakukan. Terdapat 3 (tiga) variabel yang harus diperhatikan, yang diantaranya:
(a) Variabel bebas, yaitu variabel yang dapat diubah-ubah secara bebas; (b) Variabel terikat,
yaitu variabel yang diteliti; dan (c) Variabel kontrol, yaitu variabel yang dipertahankan tetap
saat melakukan eksperimen.
5. Menyimpulkan hasil dari eksperimen.
Seseorang yang melakukan metode ilmiah mungkin saja akan mengulangi langkah-
langkah yang lebih awal karena pertimbangan-pertimbangan tertentu. Ketidakberhasilan untuk
membentuk kesimpulan yang menarik atau tepat dapat membuat seorang peneliti
mempertimbangkan ulang subjek yang dipelajarinya. Karena ketidakberhasilan hipotesis dalam
menghasilkan prediksi atau ramalan yang menarik dan teruji dapat membuat seorang peneliti
mempertimbangkan hasilnya. Dapat juga membuat seorang peneliti mempertimbangkan ulang
metode dari eksperimen bahkan hipotesis yang mendasarinya. Sering sekali eksperimen dalam
metode ilmiah tidak dilakukan oleh orang yang membuat prediksi, karakterisasi didasarkan dari
eksperimen yang dilakukan orang lain. Kesimpulan ilmiah dapat dikatakan sebagai ringkasan
dari hasil eksperimen yang dilakukan dan pernyataan bagaimana hubungan antara hasil yang
didapatkan dari eksperimen dengan hipotesis.
Metode ilmiah didasari oleh sikap ilmiah. Sikap ilmiah semestinya dimiliki oleh setiap
penelitian dan ilmuwan. Adapun sikap ilmiah yang dimaksud adalah :
1. Rasa ingin tahu
Apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya, maka ia berusaha
mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiwa; kebiasaan
menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah;
memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.
ILMU PENGETAHUAN ALAM Untuk SMK Bisnis dan Manajemen 3