Page 104 - PENGAYAAN MATERI SEJARAH
P. 104
Pengayaan Materi Sejarah
Perestroika merupakan restrukturisasi dalam bidang politik dan
ekonomi dengan tujuan untuk mengatasi stagnasi untuk akselerasi
kemajuan dalam bidang politik dan ekonomi. Beberapa poin esensial
dari Perestroika adalah 1) berakhirnya “leading role” dari partai
komunis, adanya izin bagi para penguaha dalam negeri untuk menjual
sebagian produknya ke pasar bebas, adanya joint venture, yang
membuka kesempatan bagi investor asing untuk ikut berinvestasi di Uni
Soviet. Dalam bidang politk adalah dengan mengizinkan partai non
komunis untuk ikut serta dalam pemilu, dan diciptakannya badan
eksekutif presiden. Perestroika merupakan pengembangan menyeluruh
dari demokrasi yang diprakarsai massa.
Glasnost atau keterbukaan, pada intinya Glasnost memiliki
beberapa poin penting yaitu perkenalan terhadap prinsip kebebasan
untuk mengkritik, menghilangkan kontrol terhadap media dan
penerbitan serta kebebasan untuk beribadah .
Reformasi Gorbachev memberikan dampak yang sangat besar
dalam kehidupan Uni Soviet, yaitu munculnya beberapa kelompok yang
menanggapi reformsi ini antara lain, Kelompok Moderat, yaitu
kelompok yang menyetujui reformasi tetapi menjalankan komunisme
yang disempurnakan. Kelompok Konservatif, yaitu kelompok yang
menentang reformasi dan ingin mempertahankan komunisme.
Kelompok Radikal, yaitu kelompok yang mendukung reformasi dan
ingin meninggalkan komunisme.
Pada pertengahan tahun 1980-an Uni Soviet adalah negara
berpenduduk sekitar 270 juta jiwa yang tersebar dalam 15 republik
Soviet. Jumlah penduduk yang besar itu terdiri dari sekitar 100 suku
bangsa, dimana bangsa Rusia merupakan mayoritas yang mendominasi
berbagai bidang kehiduan.
Beragamnya suku bangsa dan nasionalisme warisan imperium
ini disadari merupakan satu kekuatan sekaligus kelemahan negara ini.
Untuk itu berbagai kebijakan dalam pengaturan etnis ini merupakan
prioritas negara. Namun demikian berbagai kebijakan yang tidak
berkesinambungan telah melahirkan berbagai pertentangan dalam
hubungan antar-sukubangsa.
92