Page 164 - BUKU SEJARAH BERITA PROKLAMASI
P. 164

Sejarah Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia


                adalah  terbebas  dari  penjajahan  bangsa  asing,  terutama  Belanda,
                Jepang,  dan  tuan  tanah.  Sebagian  beranggapan  kemerdekaan
                merupakan masa yang tepat untuk melakukan balas dendam terhadap
                siapa saja yang pernah menindas mereka.

                        Maka,  definisi  musuh  di  Bekasi,  tidak  saja  individu  yang
                dianggap penindas, tapi siapapun yang nasonalismenya patut dicurigai
                dan orang-orang “luar” yang kebetulan sedang ada di sana atau sedang
                lewat.  Sebagian besar orang orang-orang yang terkena amarah massa
                      110
                adalah  tentara  Jepang  yang  secara  langsung  pernah  menekan  rakyat.
                Akibatnya  setiap  orang  Jepang  yang  dijumpai  dilucuti  senjatanya,
                                          111
                bahkan ada yang dibunuh.
                        Pemuda  Bekasi  melakukan  pengambilalihan  kekuasaan  dan
                senjata  Jepang  pada  22  Agustus  1945.  Setelah  melucuri  senjata  tuan
                tanah Teluk Pucung, Ir Tan, massa rakyat menahan 9 unit truk Jepang.
                Senjata  dan  2  unit  truk  dirampas,  sedangkan  47  unit  truk  beserta
                                                                                  112
                tentara  yang  ada  di  dalamnya  diperintahkan  langsung  ke  Jakarta.
                Mengetahui  amarah  rakyat  yang  tidak  terbendung,  pada  umumnya
                aparat  pemerintah  seperti  wedana,  camat,  polisi,  dan  pegawai
                pemerintah  tidak  menantikan  datangnya  “pemindahan  kekuasaan
                dengan  cara  saksama  dan  dalam  tempo  yang  sesingkat-singkatnya”.
                Mereka  memilih  meninggalkan  kedudukan  dan  kantornya,  seperti
                                                      113
                Wedana Bekasi, Rukadi, yang melarikan.
                        Kabar proklamasi merembet sampai  ke  Karawang  melalui para
                pemuda yang menyaksikan langsung pembacaan proklamasi di Jakarta
                pada 17 Agustus siang. Tokoh pemuda Karawang, seperti Mohammad
                Kosim,  lantas  mengumumkan  proklamasi  kepada  penduduk  Kampung
                Babakan Cianjur, Karawang.  Kosim berpesan kepada masyarakat agar
                                           114
                siap  siaga  untuk  menjaga  kemungkinan  terburuk,  terutama  bila  ada
                reaksi balik dari tentara Jepang.
                                              115
                        Berita  proklamasi  tiba  di  Bogor  pada  17  Agustus  1945  siang,
                disampaikan  dari  mulut  ke  mulut  dan  melalui  radio  yang  umumnya
                diletakkan di tempat-tempat strategis. Radio ini digunakan untuk senam
                pagi (taiso). Berita proklamasi juga tiba di Desa Pasarean, Cibungbulang,
                Bogor,  melalui  radio  milik  H.  Mohammad  Arif  yang  ditaruh  di  rumah
                Sholeh  Iskandar.   Kemerdekaan  yang  sudah  lama  dinantikan  rakyat
                                116
                Bogor  disambut  gembira,  sekaligus  menimbulkan  kebingungan:
                siapakah  pemerintah  sekarang?  Rakyat  hanya  mengetahui  bahwa



                152
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169