Page 22 - PTERIDOPHYTA
P. 22

M A N F A A T




                P T E R I D O P H Y T A




                         Kaluak Paku Kacang Balimbiang


               Masyarakat  Minang  Kabau,  Sumatra  barat.  menjadikan  tumbuhan

               paku sebagai ornamen ukiran khas Minang Kabau.















                                            Sumber : Padangexpo.com
                       Jika  dikaji  secara  mendalam  motif  ukiran    Kaluak  Paku  Kacang

               Balimbiang    tidak  hanya  sekedar  simbolisasi  namun  juga  memiliki
               nilai  keindahan  atau  estetika.  Nilai  keindahan  pada  motif  ukiran

                 Kaluak  Paku  Kacang  Balimbiang    seharusnya  menjadi  nilai
               kebanggan  tersendiri  bagi  mayarakat  suku  Minangkabau.  Sebab
               dibalik  bentuk  dan  motif  ukiran    Kaluak  Paku  Kacang  Balimbiang

                 tidak  hanya  mengandung  nilai  kebudayaan  semata  namun  juga
               dapat dinikmati aspek keindahannya (estetika).

               Tumbuhan paku atau pakis sudah menjadi makanan sehari-hari bagi
               orang  Minangkabau,  kaluak  paku  atau  relung  pakis  adalah  bagian
               dari  tanaman  pakis  yang  masih  muda  yang  bagian  ujungnya

               melingkar padat.
                       Kaluak  paku  melambangkan  tanggung  jawab  seorang  laki-laki

               Minang yang memiliki 2 fungsi, sebagai ayah dari anak-anaknya dan
               sebagai  mamak  dari  kemanakannya.  Ia  harus  membimbing  dan

               mendidik  anak  dan  kemenakannya  sehingga  menjadi  orang  yang
               berguna  dan  bertanggung  jawab  terhadap  keluarga  kaum  dan

               nagari.
                 Anak  adalah  anak  kandung.  Dipangku  adalah  diurus  dengan
               prioritas  utama.  Kamanakan  adalah  anak  dari  adik  atau  kakak

               perempuan.  Dibimbiang  diurus  dengan  prioritas  kedua.Tanggung
               jawab  yang  diembannya  bukan  hanya  sebatas  anak  dan  istrinya

               namun lebih dari itu termasuk adik dan kakak perempuannya yang
               tentu  sudah  dengan  notabene  sang  ipar  atau  sumondo  beserta

               anak-anaknya  (akan  lebih  khusus  lagi  bila  anak-anaknya  tersebut
               adalah semua perempuan).
   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27