Page 40 - modul BK
P. 40
3. Time-out dari reinforcement positif yaitu penarikan dari kesempatan untuk mendapatkan
reinforcement positif atau hilangnya reinforcers positif untuk jangka waktu tertentu,
bergantung pada terjadinya perilaku. Time-out mencakup tiga aspek penting : (a)
perbedaan antara lingkungan " time-in " dan “ time-out ”, (b) hilangnya reinforcement dari
respon, dan (c) Dengan akibat penurunan frekuensi kemunculan tingkah laku di masa yang
akan datang.
4. Contigen Exercise : intervensi dimana orang tersebut melakukan respon yang tidak secara
topografi terkait dengan perilaku bermasalah. Contohnya pengulangan olahraga ringan
pada perilaku agresif anak aki-laki.
5. Overcorrection: yaitu menurunkan perilaku bermasalah melalui latihan pengulangan
perilaku yang diharapkan. Langkah-langkah overcorrection yaitu (1) mengingatkan peserta
didik tindakan disipliner apa yang akan dilakukan dan, jika penolakan terus berlanjut, maka
menjatuhkan sanksi; (2) membahas perlunya koreksi sebelum perilaku bermasalah terjadi;
dan (3) membuat koreksi sebagai harapan dan kebiasaan rutin untuk setiap perilaku yang
mengganggu.
2.Rangkuman
a. Pemberian reinforcement dan punishment didasari oleh teori operant conditioning oleh
BF. Skinner dimana kunci utama teori operant conditioning adalah suatu perilaku yang
ingin dibentuk atau dipertahankan sangat tergantung pada konsekuensi yang
menyertainya.
b. Reinforcement (penguatan) adalah suatu proses dimana suatu perilaku sasaran
diperkuat (yaitu, meningkatkan frekuensi, durasi, atau besarnya) sebagai akibat dari
efeknya dalam memproduksi konsekuensi tertentu. Penguatan menggambarkan
hubungan dimana presentasi hubungan tersebut meningkatkan kemungkinan
terjadinya tingkah laku yang sama di masa depan perilaku. Reinforcers termasuk
kepuasan konsekuensi yang efektif untuk meningkatkan kekuatan perilaku.
Konsekuensi memuaskan dapat mencakup pencapaian kejadian positif atau
menghindari atau penghapusan peristiwa negatif