Page 89 - modul BK
P. 89
d) Berkembangnya penguatan yang lebih alami, melalui pemberian penguatan yang tepat
waktu dan disesuaikan dengan tingkat prestasi setiap siswa atau setiap kelompok siswa.
e) Meningkatnya penguatan sehingga motivasi belajar setiap siswa berkembang atau
setiap kelompok siswa di kelas selalu dalam keadaan terpacu, untuk mewujudkan daya
pacu ini akan semakin berkembang jika siswa juga mendapat layanan untuk
mengabadikan daya kompetisinya seperti dengan dukungan rekaman video.
3. Prinsip-Prinsip Token Ekonomi
Dalam menerapkan teknik token economy, seorang konselor hendaknya memperhatikan
aturan berikut, agar pelaksanaan teknik menjadi efisien.
a. Hindari penundaan, pemberian token harus dilakukan seketika setelah perilaku sasaran
muncul
b. Pemberian token harus dilakukan secara konsisten, terus menerus (continuous) dan
konsisten akan mempercepat peningkatan perilaku sasaran.
c. Memperhitungkan pengukuh dengan harga kepingan. Perlu dipertimbangkan banyaknya
kepingan yang akan diterima cukup untuk ditukar dengan barang yang diinginkan.
d. Persyaratan hendaknya jelas, aturan yang diterapkan harus jelas dan mudah diikuti.
e. Pilih pengukuh (hadiah) yang macam dan kualitasnya memadai. Bila berupa benda,
pengukuh tersebut harus ringan, menarik, mudah dibawa atau disimpan.
f. Kelancaran pengadaan pengukuh idaman.
g. Pemasaran pengukuh idaman, perlu memperhitungkan hukum penawaran dan
permintaan. Pengukuh yang banyak peminatnya berharga lebih tinggi dari yang tidak
banyak peminatnya.
h. Jodohkan pemberian kepingan dengan pengukuh sosial positif. Pemasangan kepingan
dengan pengukuh sosial positif dapat mendidik keterampilan sosial siswa.
i. Perhitungkan efeknya terhadap orang lain. Program token economy seyogianya
melibatkan satu kelompok agar tidak ada rasa iri karena perlakuan yang istimewa.
j. Perlu persetujuan berbagai pihak, agar tidak mengganggu pelaksanaan program yang
menyertainya.