Page 4 - e book hamba allah
P. 4
E BOOK HAMBA ALLAH
Kesejahteraan dilimpahkan atas Ibrahim'. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-
orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.”
Allah swt mengklasifikasikan Nabi ibrahim AS dan Nabi Ismail sebagai Worshipping of Allah
swt (Penghambaan kepada Allah swt) bukan status yang melekat padi diri Nabi Ibrahim AS.
Manusia keseharian sholat 5 waktu mengucapkan lisannya di hadapan Allah swt dengan ucapan
"ربكا الله" ( Allah swt Maha Besar) akan tetapi dalam kenyataan dan hakekat hidup senantiasa
nyatakan adalah "Anakku Maha Besar", "Jabatanku Maha Besar".
Ini merupakan bentuk penghambaan selain Allah swt yang tanpa manusia sadari
Perjuangan Nabi Ibrahim AS patut dijadikan suatu keteladanan bagi seluruh umat manusia atas
pengorban dan kesabaran yang beliau lakukan. Bagi manusia harus dan mau berkorban atas segala
status yang dimilikinya karena "status" yang melekat pada diri manusia umumnya sama halnya
status yang melekat pada diri Nabi Ibrahim AS yaitu sebagai amanah tetapi semua manusia
senantiasa menyalahi penafsiran makna Amanah itu sendiri, seolah-olah amanah miliknya pada
hal amanah itu adalah wujud operasional tanggung jawab kepada Allah swt bukan dimiliki dalam
bentuk materi yang bersifat possesive ( sesuatu yang harus dimiliki), bagitu amanah oleh Allah
swt tarik kembali jangan sekali menafsirkan itu musibah yang pada akhirnya hidupnya merasa
kecewa dengan hilang nya jabatan, status di masyarakat Dan sebagainya. Di dalam kitab حئاصن
دابعلا ( Nashoihul Ibad) Karya besar Ulama' besar Syekh Shihabuddin bin Hajar Al Asqolani yang
dijelaskan oleh penulis Misbach bin Zain Al Mustofa jilid 1 hal. 60 dikatakan, pernah suatu saat
Nabi Ibrahim AS ditanya seseorang : "Mengapa Allah swt menjadikan kamu sebagai الله ليلخ
( Kekasih Allah swt ), maka Nabi Ibrahim menjawab disebabkan karena 3 hal ( penghambaan
kepada Allah swt ) :
1. هریغ رمأ ىلع ىلاعت للها رما ترتخإ
Saya memilih perintahnya Allah swt atas perintah selain Allah swt
2. يل للها لفكت امب نم تممتها امو
Saya tidak prihatin dan mengeluh atas Amanah/tanggung jawab yang dilimpahkan kepada ku
3. فیضلا عم لاا تیدغت امو تیشعت امو
Saya tidak makan di waktu sore dan sarapan pagi kecuali bersama tamu. Menurut suatu riwayat
pernah Nabi Ibrahim AS berjalan bermil-mil jauhnya untuk menemukan orang yang mau diajak
makan sampai berjumlah 40 orang, itu senantiasa Nabi Ibrahim AS lakukan selama hidupnya.
Paling tidak konsep teladan penghambaan kepada Allah swt didapatkan dari 3 hal tersebut.
Berdasarkan teladan Nabi Ibrahim AS, di Era millenial ini janganlah merasa diri kita adalah
diri kita, Konglomerat merasa dirinya Konglomerat, TNI merasa dirinya TNI dan rasa-rasa yang
di dunia, rasa itu semua sebenarnya merupakan amanah yang harus dijalankan sebagai wasilah
atau media instrument untuk dekat kepada Allah swt, bukan dianggab sebagai tujuan pokok, begitu
berbagai rasa status diambil oleh Allah swt maka kebanyakan manusia mengalami Stress
berkepanjangan dan juga mengalami power syndrome (mengalami halusinasi yang seolah-olah
rasa status di hadapan Allah swt tetap abadi). Belum terlintas dan terbenak bahwa dirinya adalah
الله دبع (hamba Allah swt), hamba Allah yang wajib menjalankan tugas-tugas kehambaan. Hal
seperti inilah menimbulkan berbagai macam penyakit yang ditimbulkannya karena merasa dirinya
adalah dirinya, pada hal manusia hakekatnya الله دبع ( hamba Allah swt) baik fisik maupun non fisik,
paling tidak penyakit non fisik (hati) yang paling masyhur yaitu sombong, Egoisme (ةينانا), merasa
paling berkuasa, merasa dirinya paling 'Alim, merasa dirinya cerdas dan lain sebagainya. Begitulah
yang dialami Nabi Ibrahim ketika berhadapan dengan Allah, dia kesampingkan perasaan cintanya
terhadap istri, anak dan harta serta kedudukannya. Ibrahim sadar bahwa dirinya adalah hamba
Allah yang wajib menjalankan tugas-tugas kehambaan. Demikian juga penghambaan yang dialami
OLEH HASAN BASHRI 4