Page 14 - MODUL DINAMIKA ROTASI
P. 14
MODUL DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
PENDAHULUAN
Di kelas X Anda telah mempelajari dinamika partikel, yakni tentang benda diam
atau bergerak dianggap sebagai suatu titik materi (ukuran benda diabaikan) sehingga
gaya-gaya yang bekerja pada benda hanya mungkin menyebabkan gerak translasi.
Ketika suatu benda bergerak pada lintasan lurus, maka benda tersebut dapat dikatakan
bergerak secara translasi. Akan tetapi, ketika benda tersebut bergerak pada sumbu
putarnya atau bergerak pada lintasan melingkar, maka benda tersebut bergerak secara
rotasi. Ketika benda bergerak secara translasi, benda tersebut dapat menerima gaya
eksternal jika diberikan. Gaya yang diberikan ini dapat mengubah arah lintasan benda.
Akan tetapi ketika benda bergerak berputar atau pada lintasan melingkar, benda
tersebut dapat pula menerima gaya yang lebih dikenal sebagai Torsi. Modul ini akan
membantu Anda mempelajari dinamika rotasi dan kesetimbangan benda tegar. Jika
ukuran benda tidak diabaikan sehingga gaya-gaya yang bekerja pada benda dapat
menyebabkan gerak translasi dan rotasi terhadap suatu poros dinamakan benda tegar.
Dalam dinamika partikel, suatu benda dianggap sebagai suatu titik materi
mengalami gerak translasi (bisa lurus atau melengkung) jika resultan gaya pada benda
itu tidak nol ( F 0 ). Untuk menyelesaikan masalah dinamika partikel, Anda harus
mahir menggambar diagram benda bebas, kemudian menggunakan persamaan
F = ma . Seperti dinamika partikel, untuk menyelesaikan masalah dinamika rotasi,
Anda juga harus mahir menggambar diagram benda bebas, Menggambar sebuah
diagram benda bebas yang benar merupakan langkah pertama dalam menganalisis
hampir di semua permasalahan fisika dan rekayasa yang melibatkan pergerakan sebuah
=
benda. Kemudian menggunakan persamaan Ia untuk benda berotasi.
Dinamika rotasi merupakan kajian ilmu fisika yang membahas tentang gerak rotasi
dan penyebabnya. Dinamika rotasi ini dipengaruhi oleh beberapa hal seperti massa,
gaya, percepatan, kecepatan, torsi, dan lain-lain. Untuk mendeskripsikan gerak rotasi,
kita gunakan besaran-besaran sudut, seperti kecepatan sudut dan percepatan sudut.
Besaran-besaran ini didefinisikan dengan anologi terhadap besaran-besaran yang
1