Page 16 - MODUL DINAMIKA ROTASI
P. 16

MODUL DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR






















                             Gambar 1 Roda berotasi dari (a) posisi awal  sampai (b) posisi akhir θ
                                                                            0
                                                    Sumber: (Giancoli, 2001:249)

                           Kecepatan  sudut  dianalogikan  dengan  kecepatan  linier.  Jika  kecepatan  linier

                     menggunakan  perpindahan  linier,  pada  kecepatan  sudut  kita  gunakan  perpindahan

                     sudut.  Kecepatan  sudut  didefinisikan  sebagai  laju  perubahan  posisi  sudut.  Dengan

                     demikian kecepatan sudut secara matematis ditulis sebagai berikut:
                                              Keterangan:

                                            ω   = kecepatan sudut (rad/s)
                              =
                                t            Δθ = perpindahan sudut (rad)
                                              Δt  = perubahan waktu (s)



                           Percepatan  sudut  dianalogikan  dengan  percepatan  linier.  Percepatan  sudut

                     didefinisikan sebagai laju perubahan kecepatan sudut dibagi waktu yang diperlukan.

                     Secara matemastis, percepatan sudut ditulis sebagai berikut:
                                              Keterangan:

                                            α    = percepatan sudut (rad/s )
                                                                          2
                          =
                                t 
                                              Δω = perubahan kecepatan sudut (rad/s)
                                              Δt  = perubahan waktu (s)



                           Modul  ini  disusun  sebagai  alternatif  sumber  bahan  ajar  bagi  guru  untuk

                     memahami materi kesetimbangan benda  tegar. Melalui bahan bacaan yang  terdapat
                     pada  modul  ini,  guru dapat  memiliki  dasar pengetahuan  untuk  mengajarkan  materi

                     tersebut ke peserta didiknya yang disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi

                     (IPK),  tertama  dalam  memfasilitasi  kemampuan  bernalar  peserta  didik.  Selain  itu,




                                                            3
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21