Page 26 - MODUL DINAMIKA ROTASI
P. 26
MODUL DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR
Momen gaya 1 bernilai positif (+) Momen gaya 2 bernilai negatif (-)
karena putaran batangnya berlawanan karena arah putaran batangnya searah
arah jarum jam. jarum jam.
Momen gaya 3 Jadi, resultan momen gaya yang
=
3 ( )(r CD sin ) bekerja pada batang jika diputar pada
F
3
= 3 (20N)(0,1msin90 ) poros D:
0
= 3 20N(0,1m)(1)
= 2Nm
3
= − +
Momen gaya 3 bernilai positif (+) D 1 2 3
= 3,2Nm− 2Nm+ 2Nm
D
karena putaran batangnya berlawanan = D 3,2Nm
arah jarum jam.
Torsi sebagai perkalian silang
2)
Dikelas X Anda telah mempelajari tentang usaha W, sebagai perkalian dot (dot
product) antara gaya F dan vektor perpindahan s, yang ditulis dengan
W = . F s = Fs Cos , dengan adalah sudut apit terkecil antara vektor F dan s mirip
dengan itu torsi terhadap suatu poros dapat dinyatakan sebagai hasil perkalian silang
(cross product) antara vektor posisi r dan vektor gaya F.
Vektor torsi Keterangan:
= r F τ = momen gaya (mN)
F = gaya (N)
Besar torsi
r = posisi (m)
rF sin = θ = posisi sudut (rad)
Perkalian dot antara dua vektor satuan, yaitu satu jika kedua vektor satuan sejenis
. i i = . j j = . k k = dan nol jika kedua vektor satuan tak sejenis . j = . i k = . j k = . Tentu saja
i
0
1
hasil perkalian silang antara dua vektor satuan agak berbeda, karena hasil perkalian
silang adalah vektor. Jika kita letakan vektor-vektor satuan i, j dan k pada suatu
13